Peringatan Hari AIDS Sedunia, 15.096 Kasus HIV/AIDS di Banten Selama 24 Tahun Terakhir
Hari AIDS Sedunia dirayakan setiap 1 Desember. Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengungkap telah ditemukan belasan ribu kasus HIV hingga per Oktober
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi

Laporan Wartawan Tribun Banten.com Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Hari AIDS Sedunia dirayakan setiap 1 Desember.
Dinas Kesehatan Provinsi Banten mengungkap telah ditemukan belasan ribu kasus HIV hingga per Oktober 2022.
"Dari tahun 1998 sampai 2022, kita sudah menemukan 15.096 kasus," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Banten, pada Kamis (1/12/2022).
Baca juga: Ada 91 Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Serang, 4 Orang Dinyatakan Meninggal Dunia
Menurut dia, estimasi kasus penderita HIV yang ada di Banten Tahun 2022, telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan berjumlah sekitar 16.810 kasus
Sehingga dari estimasi data yang ada di Kementerian Kesehatan RI dengan jumlah yang ditemukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Banten.
Ada selisih sekitar 1.714 kasus lagi yang perlu dilakukan pencarian secara masif.
"Jadi memang diharapkan penemuan kasus ini, harus meningkat karena dari estimasi kasusnya segini (16.810 kasus,-red) makanya harus dicari," terangnya.
Jika dilihat dari trand penemuan kasus setiap tahunnya.
Ati menyebut bahwa pada tahun 2021, pihaknya telah menemukan sekitar 2.100 an kasus.
"Tapi untuk tahun 2022 sampai dengan Oktober kita menmukan sekitar 1.884 kasus," katanya.
Untuk itu, dalam mengatasi persoalan tersebut pihaknya telah memperkuat strategi.
Baca juga: 3 Warga Kabupaten Serang Tewas Usai Terpapar HIV/AIDS, Gegara Sering Gonta-ganti Pasangan
Di antaranya dengan penguatan kepemimpinan hingga penguatan akses layanan yang ada.
Diakuinya, saat ini pihaknya memiliki sebanyak 304 layanan untuk konseling dan tes.
Kemudian layanan untuk perawatan dan pengobatan sebanyak 96 layanan dan akan terus dilakukan upaya peningkatan.
"Kemudian juga kegiatan jejaring kerjasama, karena pasien ini pengobatannya seumur hidup, maka kita harus melakukan terus pengawasan," ungkapnya.
