Makna Pakaian Adat Basahan Solo yang Digunakan Kaesang dan Erina, Warisan Budaya Kerajaan Mataram
Pakaian adat basahan Solo memiliki makna dan filosofi yang dalam, di mana dalam busana ini mengandung simbol berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Paes ageng atau disebut juga paes merupakan lekukan-lekukan yang terletak di dahi dari pengantin Jawa.
Baca juga: Kirab Kaesang-Erina di Solo, Bak Pangeran dan Putri dengan Kereta Kencana, Diiringi Ribuan Orang
Pada umumnya lekukan paes berwarna hitam, namun bagi pengantin Solo Basahan warna paes yang digunakan yaitu berwarna hijau.
Dibalik keindahan lekukan peas, ternyata terdapat banyak doa dan harapan untuk calon pengantin.
Oleh karena itu, penggunaan paes untuk pernikahan ada Jawa sering digunakan oleh calon pengantin.
4. Aksesori
Berbeda dengan Kaesang, Erina mengenakan cukup banyak aksesori di kepalanya.
Dalam pernikahan adat Solo Basahan, pengantin wanita menggunakan berbagai aksesoris seperti Suweng atau Giwang Krumpul, Kalung, Sepasang Gelang Tretes, Cincin dan Bros.
Aksesoris ini bukan hanya melambangkan kekayaan ataupun kejayaan.
Lebih dari itu, aksesoris ini juga mempunyai makna bahwasanya seorang istri harus pandai menjaga kesucian hati, pikiran, ucapan, pendengaran serta prilaku.
Hal ini dikarenakan ketika seorang wanita sudah menjadi ibu, maka segala perbuatanya menjadi panutan bagi anak-anaknya.
Itulah makna penggunaan pakaian adat basahan Solo. Apakah Tribunners juga berminat mengenakannya saat nikah nanti?
Baca juga: Deretan Tamu Undangan yang Telah Hadir di Tasyakuran Erina & Kaesang, Ada Prabowo hingga Ari Lasso
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul INI Makna Baju Adat Basahan yang Dipakai Kaesang Pangarep dan Erina Gudono