Kebakaran Gudang BBM Ilegal di Muara Enim Tewaskan Tiga Orang, Pemilik dalam Pengejaran Polisi
Sebuah gudang bahan bakar minyak (BBM) ilegal terbakar di Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (18/12/2022) sekitar pukul 08.00 WIB
TRIBUNBANTEN.COM, MUARA ENIM - Sebuah gudang bahan bakar minyak (BBM) ilegal terbakar di Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin (18/12/2022) sekitar pukul 08.00 WIB.
Gudang BBM ilegal yang terbakar tersebut terletak di di Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim.
Diketahui, gudang BBM ilegal tersebut dipakai untuk mengolah minyak mentah olahan (pertalite) dari Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.
Peristiwa kebarakan tersebut merenggut tiga nyawa yang tewas di tempat kejadian.
Ketiga korban tewas adalah Hendra alias Coing (25) warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim (Supir Mobil Carry Minibus diduga berisi BBM Ilegal dari Sekayu)
Arianto (50) warga Dusun III, Desa Cinta Kasih, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim sopir mobil pickup Grand Max yang sedang bongkar muat).
Rama (21) warga Jambi tinggal di Desa Cinta Kasih (Keluarga dari Pemilik Gudang Endang).
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian tersebut berawal pada saat mobil pick up Grand Max yang dikemudikan Arianto sedang melakukan bongkar muat BBM ilegal dari Sekayu dengan menggunakan mesin pompa air.
Baca juga: Kebakaran Usaha Laundry di Cikande Kabupaten Tangerang, Tiga Orang Tewas
Diduga terjadi konsleting dan menimbulkan percikan api yang kemudian menyambar BBM ilegal jenis Pertalite yang ada di lokasi tersebut.
Sehingga mengakibatkan tiga orang tewas dan mobil hangus terbakar di lokasi tersebut.
Melihat hal tersebut, wargapun beramai-ramai mencoba melakukan pemadaman dan memanggil kendaraan PBK.
Sekitar pukul 09.30 barulah api bisa dipadamkan setelah delapan unit mobil padam kebakaran turun.
Kades Cinta Kasih H Samson Ali mengatakan mereka sudah berkali-kali mengimbau kepada masyarakat baik didalam acara-acara untuk tidak menimbun BBM, apalagi dirumah-rumah sebab itu sangat berbahaya.
Baca juga: Warga Sempat Dengar Suara Ledakan Sebelum Kebakaran Hanguskan 7 Kios di Pasar Baros
"Namun kami sebagai perangkat desa mempunyai keterbatasan dalam pelarangan-pelarangan seperti itu," katanya.
Ke depan mereka akan terus melakukan imbauan dengan cara menyurati dan mendatangi lokasi-lokasi penimbunan.