VIRAL Rambut Guru SD di Gorontalo Dicukur Orangtua Siswa, Begini Awal Kisahnya
Berikut ini awal kisah rambut guru SD di Gorontalo dicukur oleh orangtua siswa.
TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini awal kisah rambut guru SD di Gorontalo dicukur oleh orangtua siswa.
Insiden itu berawal saat orangtua siswa merasa tidak terima karena rambut anaknya dipotong.
Peristiwa itu berlangsung pada Senin (9/1/2023).
Alhasil, rambut guru bernama Ulan Hadji (27) itu terpotong di bagian atas sehingga terlihat kulit kepala.
Kasus ini berujung viral setelah Insan Dai, warga, mengunggah wajah guru yang rambutnya terpotong.
Selain itu, beredar juga surat pernyataan yang dianggap keliru.
Baca juga: Sejarah Lato-lato yang Viral, Dulu Harga Rp 5.000 Sekarang Naik Jadi Rp 20.000
Unggahan di Facebook viral dengan 856 komentar dan telah dibagikan sebanyak 762 kali.
Dalam unggahannya ia menuliskan kalimat "Sungguh miris sekali, di mana seorang guru (tenaga pendidik) di salah satu sekolah dasar di wilayah Paguyaman dilecehkan oleh oknum orangtua siswa. Di mana guru tersebut saat melakukan pendisiplinan terhadap siswa dalam hal ini merapikan rambut yang sebelumnya sudah diingatkan berulang2 tentang regulasi sekolah. Pada saat itu juga siswa tersebut melapor kepada orang tuanya, sontak saja orang tua siswa tersebut mendatangi sekolah dengan geramnya. Oknum orangtua tersebut justru mengambil tindakan dengan menggunting rambut guru tersebut di dalam kelas, mirisnya pihak-pihak terkait hanya mendamaikan masalah ini".
Dai bahkan mempertanyakan surat damai yang dibuat setelah kasus ini mencuat.
Ia menduga kasus ini sengaja didiamkan karena sudah ada surat pernyataan, dalam surat ini ia menilai konsepnya perlu ditinjau kembali karena menyudutkan guru Ulan Hadji.
Menurutnya surat pernyataan ini harusnya dari orangtua, bukan guru Ulan Hadji malah yang meminta maaf.
Surat pernyataan yang ditandatangani Guru Ulan Hadji di atas materi 10 ribu ini malah menyatakan khilaf dan salah.
Namun pada kop surat tertulis surat pernyataan orang tua.
Pernyataan Ulan Hadji ini juga ditandatangani oleh Kepala Desa Girisa Andrias Nonowa, Kabid GTK, Kabid Dikdas dan Kepala SDN 13 Paguyaman.
Dalam unggahan di media sosialnya, Insan Dai juga menanyakan apakah sekolah sudah tidak ada lagi hak untuk mendisiplinkan anak didiknya.
Peringatan Dini Tsunami di Gorontalo, Warga Waspada, Nelayan Telah Kembali ke Darat |
![]() |
---|
Sosok Rahmat Hidayat dan Armelya Indira Zahra Habibie, Calon Paskibraka Nasional 2025 dari Gorontalo |
![]() |
---|
Cuaca Gorontalo, Kamis 17 April 2025: Ini Daftar Wilayah Diguyur Hujan |
![]() |
---|
Hotman Paris Duga Ada Ada Motif di Uang di Balik Video Asusila Guru dan Murid di Gorontalo |
![]() |
---|
Video Asusila Guru dan Siswi di Gorontalo Viral, Istri Pelaku Sudah Lapor Kepsek dari Sebulan Lalu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.