PBNU Minta Pendidikan Toleransi Masuk Kurikulum Sekolah di Indonesia

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pendidikan toleransi masuk kurikulum sekolah di seluruh Indonesia.

Editor: Abdul Rosid
Ilustrasi/Freepik
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pendidikan toleransi masuk kurikulum sekolah di seluruh Indonesia. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) meminta pendidikan toleransi masuk kurikulum sekolah di seluruh Indonesia.

Khatib PBNU, Abu Yazid Al-Busthami menilai pendidikan toleransi perlu ditanamkan dan diajarkan kepada seluruh siswa di Indonesia.

Hal itu dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai penghormatan kepada setiap pemeluk agama lain yang ada di Indonesia.

Baca juga: Toleransi Beragama Tinggi Jadi Alasan Kekasih Bule Nikita Mirzani Ucapkan Syahadat di Tasikmalaya

"Jangan hanya menjadi pembicaraan dalam seminar tetapi harus dalam pendidikan dalam kurikulum diintegrasikan didalam semua sekolah-sekolah yang ada di lintas agama. baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan sebagainya," tutur Abu Yazid dalam Seminar Nasional Dokumen Abu Dhabi di Unika Atma Jaya, Rabu (25/1/2023).

Dirinya mengatakan nilai kemanusiaan harus ditanamkan di bidang sosial.

Para pemimpin agama, kata Abu Yazid, harus menyosialisasikan mengenai nilai toleransi kepada para penganutnya.

"Maka ini juga harus disosialisasikan kepada setiap warga dan penganut masing-masing agama kalau di NU sendiri saya kira ini sudah menjadi tradisi," kata Abu Yazid.

Abu Yazid mengungkapkan bahwa selama ini Nahdlatul Ulama telah menerapkan nilai-nilai kemanusiaan di dalam tradisinya.

"Kenapa karena kemanusiaan ini dalam tradisi NU sudah betul-betul dimulai, digagas mulai zaman dulu terutama zaman Gusdur," pungkas Abu Yazid.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PBNU: Pendidikan Toleransi Harus Masuk Kurikulum Sekolah Agama di Indonesia

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved