Buntut Undang Akademikus Pro-Zionis Jadi Pembicara di UI, Ketum PBNU Gus Yahya Minta Maaf ke Sivitas
Universitas Indonesia menyampaikan permohonan maaf, pasca mengundang akademikus pro-zionis Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara UI.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM - Kampus Universitas Indonesia saat ini tengah menjadi sorotan, pasca mengundang akademikus pro-zionis Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara UI pada 23 Agustus lalu.
Buntut undang akademikus pro-zionis tersebut, para pimpinan UI mendapatkan kecaman dari sejumlah pihak yang pro-Palestina.
Setelah viral Rektor UI Prof Heri Hermansyah yang diteriaki zionis oleh para wisudawan, mahasiswa hingga orang tua atau wali, dalam acara wisuda beberapa hari yang lalu.
Di mana pada momen itu, Prof Heri Hermansyah disoraki dengan kata "zionis" yang merujuk pada pendukung aksi zionisme.
Baca juga: Sosok Peter Berkowitz, Akademisi yang Diundang UI Jadi Pembicara Ternyata Pro-Israel, UI Minta Maaf
Zionisme adalah sebuah gerakan nasionalis Yahudi yang bertujuan untuk mendirikan dan mendukung tanah air bagi orang Yahudi di wilayah Palestina.
Meski pihak UI sudah menyampaikan permohonan maaf atas insiden itu, kini giliran Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf alias Gus Yahya, yang juga sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI) periode 2024-2029 memohon maaf.
Gus Yahya menegaskan memohon maaf karena menyadari kelalaiannya yang telah menimbulkan keresahan terkait acara di Universitas Indonesia yang mengundang akademikus pro-zionis Peter Berkowitz sebagai pembicara di acara UI pada 23 Agustus lalu.
"Saya menyadari kelalaian yang menimbulkan keresahan terkait acara di Universitas Indonesia. Dengan tulus, saya memohon maaf," kata Gus Yahya melalui akun X nya, @YahyaCStaquf, Kamis (18/9/2025).
"Saya tegaskan kembali: @univ_indonesia dan bangsa Indonesia konsisten mendukung Palestina. Sebagai amanat konstitusi dan panggilan kemanusiaan, kita bersama berdiri teguh melawan penjajahan. Kemanusiaan tidak boleh kalah," tambah Gus Yahya .
Selain itu Gus Yahya juga menyematkan foto surat resmi permohonan maafnya ke seluruh sivitas akademika UI.
Surat yang ditandatanganinya itu berjudul; Permohonan Maaf dan Dukungan untuk UI Palestine Centre.
"Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua. Saya, Yahya Cholil Staquf, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, dengan ini menegaskan kembali permohonan maaf saya setulus-tulusnya kepada seluruh sivitas Universitas Indonesia serta masyarakat luas," ujar Gus Yahya dalam suratnya.
Menurut Gus Yahya usulannya menghadirkan salah satu narasumber pada acara Pengenalan Sistem Akademik Universitas, Program Pascasarjana UI, tanggal 23 Agustus 2025, kurang disertai kecermatan dalam memeriksa latar belakangnya.
"Hal ini menimbulkan keresahan dan memengaruhi marwah Universitas Indonesia sebagai kampus perjuangan yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina," katanya.
"Saya menyesal atas kelalaian ini. Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon maaf kepada pimpinan UI, dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan alumni," kata yahya.
Membanggakan! Anak Eks Menlu Retno Marsudi dan Eks Menkeu Sri Mulyani Lulus Dokter Spesialis UI |
![]() |
---|
Sosok-Profil Gus Yahya, Ketum PBNU yang akan Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag |
![]() |
---|
Daftar 5 Kampus Masuk Kategori Merah pada Indeks Risiko Integritas Penelitian, Ada Nama Univ Terbaik |
![]() |
---|
Panduan Lengkap Pendaftaran SIMAK UI 2025: Jadwal, Syarat, Biaya, dan Cara Daftar |
![]() |
---|
Stres Ikut Perang Gaza, Sederet Tentara Israel Sakit Mental hingga Akhiri Hidup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.