Mahar Linggis Lelaki Probolinggo Simpan Makna Mendalam, Soal Kuatnya Kisah Cinta dengan Pujaan Hati

Samsul Mukmin (46), lelaki asal Tongas, Kabupaten Probolinggo memberikan mahar sebatang linggis kepada Sumiati (45) pujaan hatinya

Editor: Siti Nurul Hamidah
Surya.co.id/Danendra Kusuma
Samsul Mukmin (46), lelaki asal Tongas, Kabupaten Probolinggo memberikan mahar sebatang linggis kepada Sumiati (45) pujaan hatinya, wanita asal Nguling, Kabupaten Pasuruan 

TRIBUNBANTEN.COM - Samsul Mukmin (46), lelaki asal Tongas, Kabupaten Probolinggo memberikan mahar sebatang linggis kepada Sumiati (45) pujaan hatinya, wanita asal Nguling, Kabupaten Pasuruan.

Meski mahar nikah yang diberikan Samsul Mukmin sebatang linggis, namun Sumiati menerima pinangan Samsul Mukmin.

Pasalnya Samsul Mukmin menyematkan makna mendalam pada linggis yang digunakannya sebagai maskawin tersebut.

Pasangan pengantin baru yang tak lagi muda itu mengusung sebuah filosofi tersendiri dalam keputusan pemberian mahar berupa linggis.

Sumiati menyatakan tak meminta mahar yang muluk-muluk dan sesuai keinginannya kepada Mukmin. 

Dia menyerahkan sepenuhnya bentuk mahar kepada Mukmin. Pokoknya, semampunya Mukmin. 

Setelah berpikir panjang, Mukmin pun memutuskan memberi mahar Sumiati sebatang linggis dan uang Rp 100 ribu. 

Mukmin bercerita, meski nyeleneh, keputusan memberikan mahar linggis kepada sang istri bukanlah asal-asalan. 

Baca juga: Viral, Pernikahan Mahar Kain Kafan Terjadi di NTB: Satu Set Alat-alat untuk Jenazah

Ada makna mendalam yang terkandung pada mahar sebatang linggis itu. 

"Sebatang linggis adalah simbol kekokohan. Linggis tak mudah dibengkokkan. Dibenturkan berkali-kali juga tak hancur. Jadi, saya ingin rumah tangga kami tetap kokoh dalam situasi apapun layaknya sebatang linggis ini," kata Mukmin kepada Surya saat ditemui di rumahnya, Desa Dungun, Sabtu (4/2/2023). 

Mukmin menyebut, mahar yang diberikan tersebut merupakan hasil dari keringatnya sendiri. 

Sehari-hari, Mukmin bekerja sebagai penjual kerupuk dagangan si bos.

Upah yang dia terima dalam sehari Rp 50-70 ribu. 

"Sebagian upah saya kumpulkan untuk mahar, sebagian lagi untuk memenuhi kebutuhan pokok. Saya membeli sebatang linggis kondisi baru di sebuah toko bangunan. Harganya Rp 50 ribu," sebutnya. 

Baca juga: Spesial, Ternyata Ini Makna Mahar Uang Rp 300 Ribu yang Diberikan Kaesang kepada Erina

Sementara, Sumiati mengungkapkan, ketika Mukmin memberikan mahar sebatang linggis dan uang Rp 100 ribu, tidak ada keraguan baginya untuk menerima mahar itu. 

Sumiati juga bersyukur dengan mahar yang diberikan kepadanya. 

"Tanpa panjang lebar saya terima pinangan dan mahar yang diberikan oleh suami. Sebab, dari awal saya memang tak neko-neko meminta mahar. Saya bersyukur dengan apa yang diberikan," ungkapnya. 

Sumiati menyatakan, mahar sebatang linggis itu akan dipajang di dinding ruang tamu rumah. 

Linggis tersebut akan diletakkan di titik yang mudah terlihat agar dia dan suami selalu ingat dengan filosofinya. 

"Sebatang linggis itu akan menjadi kenangan untuk saya dan suami. Saya dan suami akan berupaya mewujudkan arti yang ada dalam sebatang linggis itu, yakni rumah tangga yang kokoh," terangnya. 

Baca juga: Terungkap Tujuan Yessy dan Ibunya Minta Mahar Sertifikat Rumah, Ada Utang Belum Lunas, Netizen Geram

Di sisi lain, Sumiati menyatakan perkenalan dirinya dengan suami berlangsung sejak 5 tahun lalu. 

Saat itu, status Sumiati menjanda karena suami pertama meninggal dunia.

Begitu pula Mukmin. Dia menduda usai istrinya meninggal dunia. 

Perkenalan Sumiati dengan Mukmin terjadi karena peran dua temannya, bekennya dicomblangin.

Mulanya, Sumiati dan Mukmin tak ada gairah untuk membuka lembaran baru dengan orang lain. 

Mereka lebih fokus bekerja demi sang buah hati.

Baca juga: Mujurnya Serli Mantan TKW Asal Banten, Dinikahi Pengusaha Tajir Arab Saudi, Dapet Mahar Sebesar Ini

Sumiati mempunyai seorang anak. Sedangkan, Mukmin memilik dua orang anak. 

Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, Sumiati dan Mukmin bertemu. 

Ketika awal bertemu, Mukmin sempat minder karena merasa tak memiliki apa-apa. 

Hanya rumah sederhana dan motor butut Honda Astrea keluaran tahun 2000 yang dia punyai.

Pekerjannya juga sebagai penjual kerupuk. 

"Saya memberikan pengertian kepadanya, bahwa saya tak mementingkan harta. Rejeki sudah diatur oleh Allah. Tak mungkin tertukar. Rejeki bisa didapat kalau berusaha," urainya.

Tiga bulan akhir ini, keduanya semakin dekat.

Sumiati dan Mukmin sudah bisa memahami satu sama lain. 

"Karena usia kami tak lagi muda, tentu kami tidak berpacaran. Kami hanya taarufan. Biar hubungan ini mengalir saja. Hingga pada akhirnya, saya dan suami menikah pada Jumat, kemarin. Acara pernikahan digelar sederhana," pungkasnya. 

(Surya, Christine Ayu Nurchayanti)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KISAH UNIK Pria di Probolinggo Beri Mahar Linggis, Tak Sembarangan dan Pinangan Langsung Diterima

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved