Tim SAR Indonesia terbang di Turki, Bantu Penanganan Pasca-Gempa Dahsyat 7,8 Magnitudo
Dua pesawat militer dengan lebih dari 50 staf dan 24 ton bantuan diberangkatkan dari pangkalan angkatan udara Halim Perdanakusuma menuju Turki.
TRIBUNBANTEN.COM - Tim SAR dari Indonesia telah berangkat ke Turki, untuk membantu para korban gempa.
Dua pesawat militer dengan lebih dari 50 staf dan 24 ton bantuan diberangkatkan dari pangkalan angkatan udara Halim Perdanakusuma, di Jakarta pada hari Sabtu (11/2/2023).
“Tugas kita di gelombang pertama ini berhubungan dengan tim SAR (search and rescue) atau lembaga tanggap darurat di Turki," ujar Bambang Suryaputra, pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia.
"Tim ini akan mendapatkan tugas SAR di sekitar wilayah Hatay untuk mencari korban di gedung-gedung yang roboh,” ujarnya lagi.
Dampak Gempa Turki Amat Parah
Dampak gempa bumi Turki & Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023) lalu, mengakibatkan 24.000 jiwa tewas, akibat bencana alam mematikan gempa 7,8 magnitudo tersebut.
Tim penyelamat terus bekerja siang dana malam untuk menemukan korban selamat.
Di Turki, jumlah kematian telah meningkat menjadi 20.665, kata Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) negara itu.
Dikatakan bahwa hampir 93.000 korban telah dievakuasi dari zona gempa di Turki selatan.
Lebih dari 166.000 personel terlibat dalam upaya penyelamatan dan bantuan.
Sementara di Suriah, lebih dari 3.500 orang dilaporkan tewas.
Gempa magnitudo 7,8 itu, telah membuat 5,3 juta orang kehilangan tempat tinggal.
Angka itu hanya merujuk di Suriah saja, ujar PBB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.