Canggih, Jepang Lakukan Uji Coba Mobil Terbang Outdoor Pertama Sebagai Solusi Atasi Kemacetan
Teknologi Jepang kini membuat terobosan baru dengan melakukan uji coba mobil terbang outdoor pertama
TRIBUNBANTEN.COM - Teknologi Jepang kini membuat terobosan baru dengan melakukan uji coba mobil terbang outdoor pertama.
Mobil terbarang yang dibuat Jepang ini adalah sebagai inovasi dan upaya mengatasi kemacetan yang terjadi di negaranya.
Untuk itu, konsorsium bisnis penerbangan dan mobil di Jepang telah sukses melakukan sebuah uji coba mobil terbang berawak secara outdoor pada Jum'at, (18/2/2023).
Mobil tersebut dibuat dengan kapasistas dua kursi dan berhasil terbang di sebuah pulau buatan di barat kota Oita, Jepang.
Kendaraan masa depan tersebut berhasil terbang sejauh 400 meter dengan ketinggian 30 meter dengan seorang pengendara di dalamnya.
Baca juga: Dusta China Soal Kebijakan Zero Corona Dikuliti Media Jepang, Jumlah Kematian Tak Sesuai Fakta
Uniknya, kendaraan dengan tinggi 1,7 meter dan lebar 5,6 meter ini tetap stabil selama penerbangan yang berlangsung selama 3 menit 31 detik.
Melansir dari Nikkei Asia, Hiroshi Kirino yang merupakan kepala konsorsium dan juga pengendara mobil ini mengatakan ia merasakan sensasi menyenangkan saat melakukan pengetesan.
"Saya merasakan sedikit getaran ketika kendaraan melayang. Tapi secara keseluruhan, saya menikmati sensasi yang menyenangkan," ucap Kirino.
Ia menambahkan bahwa tes yang mereka lakukan telah "berjalan dengan sukses."
Sejak tahun 2021, konsorsium yang dikenal dengan Okayama Kurashiki Mizushima Aero & Space Industry Cluster Study Group (MASC) telah menguji coba pesawat tanpa awak.
Baca juga: Jepang Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA World Cup U-20 dan FIBA World Cup 2023
Namun, percobaan penerbangan kali ini merupakan uji coba berawak yang dilakukan di luar ruangan pertama.
Bahkan uji coba ini telah disetujui oleh Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang.
Ini adalah sebuah langkah besar karena teknologi ini dapat digunakan untuk melayani pulau-pulau terpencil dan daerah pegunungan yang kekurangan transportasi.
Kendaraan hibrida yang tidak memerlukan jalan atau landasan pacu seperti ini juga diharapkan dapat mengurai kemacetan di perkotaan.
Baca juga: Canggih, Teknologi Face Recognition Tolak Masuk 1.222 WNA di Bandara Soekarno Hatta
Hal tersebut karena kendaraan ini dapat terbang dan juga mendarat secara vertikal layaknya sebuah helikopter.
Kendati demikian, mobil terbang ini diharapkan dapat lebih mudah dioperasikan dan digunakan oleh publik.
Karena itu, berbagai upaya sedang dilakukan di dalam dan luar negeri untuk membuat kerangka hukum yang memungkinkan penggunaan kendaraan ini secara umum.
Baca juga: Magang Kerja di Jepang, Ini Tiga Manfaat yang akan Didapat
Sebelumnya, pada 2020 perusahaan bernama SkyDive Inc berhasil menguji mobil terbang berawak secara indoor pertama.
Namun begitu pemilik Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa teknologi ini bukanlah solusi kemacetan.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya faktor seperti sarana prasarana yang kurang mendukung ide ini dan dianggap bisa menciderai orang lain.
Kendati demikian, kesuksesan ujicoba outdoor pertama kali ini, nampaknya akan membuat masa depan dari kendaraan yang lebih aman akan perlahan terwujud.
Artikel ini telah tayang di Nextren
| Detik-detik PM Perempuan Pertama Jepang Geser Kursi Mendekat dan Tersenyum ke Prabowo |
|
|---|
| Bukan Jepang Atau AS, Studi Harvard Sebut Orang Indonesia Jadi yang Paling Bahagia di Dunia |
|
|---|
| Soal Truk Tambang Bikin Jalan Pulo Ampel-Bojonegara Macet dan Berdebu, Ini Langkah Bupati Serang |
|
|---|
| Jadwal Babak 16 Besar Piala Dunia U-20 2025: Ukraina vs Spanyol hingga Jepang vs Prancis |
|
|---|
| BRIN-Unhan Perkuat Kolaborasi, Fokus Cetak Ahli Nuklir untuk Energi dan Pertahanan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.