Cerita Warga Tangerang Jadi Korban Dukun Palsu, Setor Uang Hingga Rp 30 Juta Malah Dikasih Boneka

Syahrul, warga Tangerang, menjadi korban dukun palsu. Syahrul mengeluarkan uang senilai Rp 30 Juta untuk mengobati penyakitnya

Editor: Glery Lazuardi
Warta Kota/Gilbert Sem Sandro
Puluhan warga geruduk rumah dukun pengobatan di Tangerang, Minggu (19/2/2023) 

TRIBUNBANTEN.COM - Syahrul, warga Tangerang, menjadi korban dukun palsu

Syahrul mengeluarkan uang senilai Rp 30 Juta untuk mengobati penyakitnya

Namun hingga kini penyakit yang diidap oleh Syahrul tak kunjung sembuh.

Baca juga: Dianggap Bak Keluarga, Dukun di Pandeglang Malah Tega Setubuhi Keluarga Pasiennya Berkali-kali

Selama berobat di dukun pengobatan yang berada di Kelurahan Pajang, Kecamatan Benda, Kota Tangerang itu menerima boneka.

Dia mengungkapkan pelaku memberi barang seperti keris, tetapi saat dibuka ternyata barang seperti boneka.

Hingga akhirnya, Syahrul menggeruduk kediaman T.

"Selama berobat ke dukun T, saya sudah habis biaya sampai Rp 30.000.000-an, tapi sakit yang saya alami enggak sembuh-sembuh," ujar Syahrul, Minggu (19/2/2023).

"Sampai sekarang, sakit sebelah tubuh saya, mulai dari kepala, tangan, sampai kaki enggak ada perubahan, malah sekarang saya berobat ke dokter," imbuhnya.

Syahrul menilai, praktik pengobatan alternatif yang dilakukan oleh T tidak wajar atau tidak seperti pada umumnya.

Sebab, setiap dirinya datang ke lokasi diharuskan membayar uang jutaan rupiah dengan diberi imbalan benda klenik sebagai penangkal mahluk gaib.

Baca juga: Dianggap Bak Keluarga, Dukun di Pandeglang Malah Tega Setubuhi Keluarga Pasiennya Berkali-kali

"Enggak wajarnya, setiap berobat harus keluar uang sekian-sekian, selain itu cara pengobatannya juga gak wajar, kayak nanem-nanem (benda klenik) gitu lah," kata dia.

Syahrul menambahkan, selama lima kali datang ke tempat dukun tersebut, ia hanya diberikan pengobatan dengan cara di uap air panas dan cairan minyak.

"Ngobatinnya cuma di uap doang pakai air panas sama dibalurin minyak," tuturnya.

Senada dengan Syahrul korban lainnya, Jalih menambahkan, dirinya hanya diberikan keris oleh T saat menjalani pengobatan.

Ia mengaku, datang ke T untuk berobat bagian kakinya yang kerap mengalami sakit.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved