Awal Mula Pembacokan Siswa SMK di Bogor, Pelaku Tertantang Medsos: Korban Ternyata Salah Sasaran

Plt Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Ade Chandra, mengungkap awal mula terjadi insiden pembacokan siswa SMK di Bogor

Editor: Glery Lazuardi
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Plt Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Ade Chandra, mengungkap awal mula terjadi insiden pembacokan siswa SMK di Bogor Menurut dia, insiden itu berawal pada saat MA mempunyai masalah dengan seseorang berinisial A. Ini terjadi saat MA sedang live di media sosial. 

TRIBUNBANTEN.COM - Plt Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Ade Chandra, mengungkap awal mula terjadi insiden pembacokan siswa SMK di Bogor

Menurut dia, insiden itu berawal pada saat MA mempunyai masalah dengan seseorang berinisial A.

Ini terjadi saat MA sedang live di media sosial.

"Dia merasa jengkel saat mereka live," ujarnya.

Hingga akhirnya, MA mengajak SA dan ASR, dua rekannya untuk mencari A.

Namun, karena A tidak ketemu akhirnya para pelaku melampiaskan kepada korban berinisial AS.

Baca juga: Isi Lengkap Postingan Pacar Arya Saputra, Korban Pembacokan di Bogor: Secepat Itu Kamu Pergi

AS disebut-sebut satu sekolah dengan A di SMK Bina Warga Kota Bogor.

ASR alias Tukul (17) membacok AS atas perintah MA.

"Kebetulan ada indikasi permusuhan antarsekolah. Karena orang yang dicari tidak ada jadi orang yang bersekolah di tempat tersebut menjadi korban. Mereka mencari korban secara random," jelas Eka Chandra Mulyana.

Eka menekankan bahwa otak pelaku dalam pembacokan siswa SMK Bogor di Simpang Pomad adalah MA.

"Bahkan yang menjadi otak pelaku adalah si pengemudi. Dia yang memiliki maslaah dan yang nyuruh pembacokan adalah si pengemudi, dia merasa jengkel saat mereka live .Otaknya sebenarnya pengendara dan permasalahan si pengendara," jelas Eka.

Selain menjadi otak pelaku, MA juga sebagai pemilik senjata tajam jenis goban atau golok panjang yang dipakai ASR membacok siswa SMK Bogor di Simpang Pomad.

Goban lantas dibuang oleh SA.

Walau sudah dihilangkan, polisi tetap berhasil menemukan barang bukti tersebut.

Menurut Eka berdasar keterangan SA dan MA, senjata tajam tersebut dibuang di semak-semak dekat sekolah.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved