SOSOK Pria di Donggala yang Viral Usai Mengaku Nabi, Jalan Pakai Tongkat Sebut 'Kiamat Sudah Dekat'

Berikut ini sosok pria di Donggala yang viral setelah mengaku nabi. Pria itu berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Editor: Glery Lazuardi
Handover
Berikut ini sosok pria di Donggala yang viral setelah mengaku nabi. Pria itu berasal dari Medan, Sumatera Utara. Selama 10 hari terakhir, dia menginap di Musala Uwentira, Donggala, Sulawesi Tengah. Dia berambut panjang dan berjenggot. 

"Kalau uang itu dari mana saya tidak tahu," kata pria bertato di lengannya itu diwawancara Bhabinkamtibmas melalui Channel Ian Bapontar.

Baca juga: Kini Gagah dan Macho, Model Thaliand Berdarah Indonesia Ini Dulunya Cantik, Foto Pakai Mukena Viral

Dia juga beberapa kali mengikuti pesugihan bersama pria asal Medan itu.

Diusir, Kini Menetap di Kota Palu

Pria itu akhirnya diusir dari Uwentira, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

Kabarnya saat ini dia menetap sementara di Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

Perihal perpindahan pria membawa ajaran sesat itu ke Watusampu disampaikan Kapolsek Labuan Iptu Syarif.

"Saat ini, pria itu dan jemaahnya sudah tidak berada di Uwentira, namun mereka sudah menuju ke arah Watusampu untuk menemui tiga rekan seajarannya," jelas Iptu Syarif kepada TribunPalu.com, Rabu (15/3/2023).

Dia menjelaskan, pria asal Medan, Sumatera Utara itu meninggalkan musala Uwentira usai ditemui warga dengan pengawalan Bhabinkamtibmas.

Hal itu mencuat karena warga yang pergi beribadah di tempat itu merasa resah karena selalu bertemu dengan sejumlah orang yang mengaku nabi itu.

Ada satu orang yang mengaku sebagai nabi dan empat lainnya mengaku sebagai pengikut.

"Kami sudah mediasi bersama kades, tokoh adat, tokoh agama dan puluhan warga, kesepakatan mengusir mereka dari situ, katanya sudah 10 hari disitu," kata Iptu Syarif.

Baca juga: DPRD Kecam Keras Video Viral Aksi Mesum Oknum Kepala Desa di Lebak dengan Wanita Muda

Dalam proses mediasi, seorang yang mengaku nabi itu menjelaskan bahwa mereka meyakini ada wali atau utusan (orang tak berdosa) dari Allah SWT, diminta mempersiapkan kiamat yang sudah dekat dengan wajib berikan tumbal.

Syarif mengimbau agar warga yang bertemu orang seperti itu tidak terjerumus atau melenceng dari ajaran agama.

Syarif juga menyatakan, pihaknya saat ini sudah melaporkan ke Intel Polda Sulteng untuk selanjutnya tindak lanjut oleh Depag agar bisa dilakukan pembinaan.

Diketahui, mediasi itu berlangsung pada Selasa (14/3/2023) sekitar pukul 16.00 Wita tanpa ada sentuhan fisik.

Artikel ini sebagian telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved