Ramadan 2023
Zakat Fitrah Kota Cilegon di Ramadhan 2023, Cek Rincian dan Besaran Fidyah dan Kifarat di Sini
Besaran zakat fitrah, fidyah dan kifarat Kota Cilegon di Ramadhan 2023/1444 H telah ditetapkan Baznas Provinsi Banten.
Penulis: Abdul Rosid | Editor: Abdul Rosid
TRIBUNBANTEN.COM - Besaran zakat fitrah, fidyah dan kifarat Kota Cilegon di Ramadhan 2023/1444 H telah ditetapkan Baznas Provinsi Banten.
Baznas Provinsi Banten menetapkan zakat fitrah Kota Cilegon di Ramadhan 2023 senilai Rp35 ribu per orang.
Jika dikonfirmasikan ke beras. Maka, besaran zakat fitrah Kota Cilegon setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter per jiwa.
Baca juga: Besaran Zakat Fitrah Ramadhan 2023 di Kabupaten Serang, Lengkap dengan Fidyah dan Kifarat
Sementara, untuk besaran fidyah dan kifarat senilai Rp50 ribu per orang.
Ketua Baznas Provinsi Banten, Syibli Syarjaya mengatakan, penetapan nilai diputuskan berdasarkan keputusan Ketua Baznas Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tanggal 10 Januari 2023.
"Keputusan itu memuat tentang nilai zakat fitrah dan fidyah untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi tahun 2023," ujarnya dalam acara Tarhib Ramadhan di Alun-alun Kota Serang, Rabu (15/3/2023).
Baca juga: Baznas Provinsi Banten Tetapkan Besaran Zakat Fitrah, Fidyah dan Kifarat 2023 di Kota Serang
Dasar Hukum dan Syarat Wajib Zakat
Dikutip dari laman uinsu.ac.id, zakat fitraah merupakan zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim laki – laki, perempuan, besar atau kecil, merdeka atau budak pada awal Ramadhan sampai menjelang akhir shalat Idul Fitri.
Dalam suatu hadits Rasulullah saw bersabda
“ Rasulullah saw mewajibkan zakat fitrah satu sha’ kurma atau gandum pada budak, orang merdeka, lelaki perempuan, anak kecil, dan orang dewasa dari umat Islam dan memerintahkan untuk membayarnya sebelum mereka keluar untuk shalat ( Ied ). ( HR Bukhari dan Muslim ).
Baca juga: Ini Besaran Zakat Fitrah, Fidyah dan Kifarat 2023 di Kabupaten Lebak Sesuai Putusan Baznas Banten
Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi berpendapat bahwa jenis makanan yang dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah hintah (gandum), syair (padi belanda), tamar (kurma), dan zabib (anggur).
Beliau juga berpendapat boleh pula mengeluarkan daqiq hintah (gandum yang sudah menjadi tepung) dan saweq (adonan tepung).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa sesungguhnya Rasulullah saw bersabda.
“Tunaikanlah zakat fitrah sebelum kamu keluar untuk shalat hari raya, maka wajib atas setiap orang merdeka mengeluarkan dua mud gandum dan daqiq (tepung dari gandum).” (HR. Sunan Abu Daud, hal. 254).
Hadis di atas menganjurkan kita untuk mengeluarkan zakat fitrah sebelum hari raya supaya orang miskin dapat menikmatinya pada hari raya.
Namun apabila tidak didapatkan jenis-jenis makanan di atas, maka madzhab Hanafi memperbolehkan membayar zakat fitrah dengan harga (uang) yang senilai dengan ukuran yang pasti yaitu 3,8 kg dari jenis bahan makanan tersebut di atas.
Mazhab Maliki
Mazhab Maliki berpendapat bahwa bahan pokok untuk zakat fitrah adalah gandum, syair, salat (sejenis syair), jagung, dakhon (jenis gandum), kurma, kismis, atau keju.
Kalau tidak ada jenis bahan pokok di atas, maka yang wajib dikeluarkan adalah jenis bahan pokok dalam bentuk biji-bijian dan buah-buahan.
Mazhab ini berpendapat bahwa kadar zakat fitrah yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian adalah 2,8 kg.
Imam Malik tidak membenarkan menunaikan zakat fitrah dalam bentuk uang. Sebagaimana dalam kitab Al Mudawwanah, ia berkata, “Tidak mencukupi kriteria zakat fitrah dengan uang (harga)”.
Mazhab Syafi’i
Menurut Mazhab Syafi’i, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah makanan pokok daerah setempat.
Tidak boleh dikeluarkan yang bukan makanan pokok atau harga dari makanan pokok tersebut.
Mazhab ini berpendapat bahwa kadar zakat fitrah yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian adalah 2,8 kg.
Menurut Mazhab ini, zakat fitrah wajib dikeluarkan berupa qut (makanan pokok yang mengenyangkan), akan tetapi golongan yang bermazhab Syafi’i berbeda pendapat tentang qut yang digunakan dalam menunaikan zakat fitrah.
Di antara mereka ada yang berpendapat qut yang digunakan adalah qut balat, yaitu makanan pokok yang dikonsumsi oleh suatu daerah, sekalipun muzakki (penunai zakat fitrah) tidak mengonsumsinya.
Sebagian yang lain berpendapat qut yang digunakan adalah qut dirinya, yaitu makanan pokok yang ia konsumsi walaupun daerah tersebut mengonsumsi jenis makanan yang lain.
Mazhab Hambali
Menurut Mazhab Hambali, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah: gandum bur, gandum syair, kurma, kismis, dan keju.
Kalau tidak ada jenis bahan pokok di atas, maka yang wajib dikeluarkan adalah jenis bahan pokok dalam bentuk biji-bijian dan buah-buahan.
Mazhab ini berpendapat bahwa kadar zakat fitrah yang pasti dari makanan pokok atau jenis biji-bijian adalah 2,8 kg.
Dalam Kitab Al Mughni, karya Imam Ibn Qudaamah al Hanbali (wafat pada 60 H), juz 2 halaman 671, “Barang siapa memberikan qimah (harga) maka tidak memenuhi unsur zakat”.
13 Orang Jatuh Pingsan saat Pembagian Zakat, Camat Kramatwatu: di Luar Ekspektasi Bos PO Tali Jaya |
![]() |
---|
Hannah Al Rashid Bagikan Suasana Hari-hari Terakhir Ramadan 2023 di London, Jalanan Bertabur Cahaya |
![]() |
---|
Kisah Deni Iskandar Pemuda Asal Pandeglang Jalani Ramadan di Vatikan: Roma, Puasa, dan Kuasa Ilahi |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa Kota Cilegon dan Sekitarnya Ramadan Hari ke-29/Kamis 20 April 2023 |
![]() |
---|
Jadwal Buka Puasa Kabupaten Lebak dan Sekitarnya Hari ke-29 Ramadan/Kamis 20 April 2023 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.