Lima Ketum Parpol Pro Pemerintah Bahas Koalisi, Jokowi Berpotensi Jadi "Kingmaker" di Pilpres 2024
Lima ketua umum partai politik berkomitmen untuk selalu di bawah komando Presiden Joko Widodo.
"Ini sinyal makin tegas kepada elite maupun publik, bahwa Presiden Joko Widodo adalah the real kingmaker. Kita bisa lihat lima partai pengusung pemerintah ketua umumnya hadir, terus NasDem tidak diundang karena telah menjalin koalisi dengan oposisi, dan Bu Mega juga tidak hadir,” kata Burhanuddin dalam program Kompas Petang Kompas TV, Minggu.
Menurutnya, jelang Pilpres 2024, terdapat tiga sosok "kingmaker" di Indonesia, yakni Jokowi, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, serta Ketua Umum Partai NaDem Surya Paloh yang telah mengusung Anies Baswedan.
Baca juga: Sama-sama Mantan Gubernur Banten, WH & Rano Punya Harta Miliaran, Tarung Lagi di Pilgub Banten 2024?
Ia menilai Surya Paloh sudah tidak dianggap oleh koalisi pengusung pemerintah karena telah menyempal bersama oposisi.
Ia pun menilai ketua umum parpol yang datang ke silaturahmi menunjukkan lima partai yang bisa dipengaruhi Jokowi.
"Kalau misalnya dua koalisi (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dan Koalisi Indonesia Bersatu) ini bisa disatukan oleh Presiden Jokowi, maka posisi tawar Presiden Jokowi menjadi besar,” kata Burhanuddin.
Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku pihaknya telah mengundang Megawati dan Surya Paloh ke acara silaturahmi. Namun, keduanya disebut berhalangan hadir karena sedang berada di luar negeri.
Akan tetapi, Burhanuddin tetap menilai tetap ada simbol politik dalam ketidakhadiran Megawati dan Surya Paloh.
"Tidak ada kebetulan dalam politik. Saya membacanya, Surya Paloh menjadi anggota koalisi yang tidak dianggap oleh pemerintah,” katanya.
Lebih lanjut, Burhanuddin menilai Jokowi bisa mengambil peran signifikan dalam kontestasi pilpres jika berhasil menyatukan dua koalisi partai pengusung pemerintah, di luar PDIP dan NasDem.
Sejauh ini, Burhanuddin pun menyebut Jokowi telah menyampaikan endorsement atau dukungan politik kepada dua sosok, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Namun, endorsement kepada Prabowo dinilai lebih terbuka karena Ganjar berstatus PDIP, sehingga rentan menimbulkan komplikasi di internal partai yang dipimpin Megawati itu.
Menurut pengamatan Burhanuddin, sejauh ini terlihat ada tiga kubu yang akan bersaing di Pilpres 2024, yakni poros yang mengusung Prabowo, Anies, dan Ganjar.
Baca juga: Empat Politisi Asal Tangerang Ini Diprediksi Bakal Maju di Pilgub Banten 2024, Cek Daftarnya di Sini
Sebagai catatan, kata Burhanuddin, jika Jokowi “berdamai” dengan Megawati mengenai pilihan capres, akan ada dua poros, yakni kubu pengusung pemerintah dan pengusung Anies Baswedan.
Burhanuddin menyebut sejauh ini belum ada bakal capres yang elektabilitasnya unggul dominan berdasarkan survei.
Sosok yang sejauh ini unggul tipis yaitu Ganjar, pun elektabilitasnya berkemungkinan dipengaruhi kontroversi pembatalan Piala Dunia U20.
koalisi besar
Zulkifli Hasan
Joko Widodo
Anies Baswedan
Pilpres 2024
Megawati Soekarnoputri
Surya Paloh
Ini Isi Pembicaraan Prabowo dan Jokowi dalam Pertemuannya yang Berlangsung 2 Jam di Kertanegara |
![]() |
---|
Sebut Kemenangannya di Pilpres Ada Faktor Anies, Prabowo: Nilai 11 dari 100 Bikin Emak-emak Kasihan |
![]() |
---|
Alasan PSI Minta Presiden Prabowo Akhiri Polemik Ijazah Jokowi dan Gibran |
![]() |
---|
Ditunjuk Jadi Dewan Penasehat Global Bloomberg New Economy, Hal ini yang Akan Dilakukan Jokowi |
![]() |
---|
DPR RI dan Bupati Ratu Zakiyah Dorong Perluasan Jaringan Gas Rumah Tangga di Kabupaten Serang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.