Kisah Bang Man, Tukang Urut yang Dijuluki Ida Dayak dari Aceh: Terkenal Sembuhkan Masalah Tulang
Nama Bang Man kini santer diperbincangkan usai diberi julukan Ida Dayak dari Aceh
TRIBUNBANTEN.COM - Nama Bang Man kini santer diperbincangkan usai diberi julukan Ida Dayak dari Aceh.
Bang Man diketahui memiliki kemampuan mengobati masalah tulang mirip dengan Ida Dayak.
Ia pun sontak saja disebut menjadi saingan Ida Dayak lantaran bisa sembuhkan keluhan tulang.
Bahkan namanya disebut sudah terkenal bisa sembuhkan berbagai masalah tulang sebelum ramai istilah viral media sosial di Indonesia.
Bang Man bisa sembuhkan masalah tulang karena diwarisi oleh orangtuanya.

Lantas seperti apa kisah Bang Man?
Bang Man Urut dikabarkan mampu mengobati pasien yang memiliki keluhan tulang hingga disebut mirip Ida Dayak.
Meski demikian, teknik pengobatan Bang Man Urut sedikit berbeda dari Ida Dayak.
Saat ini jagat maya Tanah Air sedang heboh pengobatan tulang secara tradisional oleh Ida Dayak yang sangat ramai dikunjungi warga karena mampu mengobati pasien umumnya keluhan tulang.
Hal ini sebagaimana terlihat dalam sejumlah video yang viral.
Baca juga: Asal Usul Minyak Bintang Viral Ida Dayak, Disebut Terbuat dari Otak Musuh dan Dipercaya Buat Kebal
Bukan ikut-ikutan Ida Dayak, ternyata di Aceh pun sudah lama ada pengobatan sejenis yang sangat ramai dikunjungi warga.
Tepatnya pengobatan tradisional bagi pasien terkilir, patah dan sejenisnya yang dilayani oleh seorang pria bernama Salman atau lebih dikenal Bang Man (50).
Praktik pengobatan ini sebetulnya sudah lama dibuka di balai dekat rumahnya di Desa Samuti Makmur, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen .
Tempat praktiknya juga selalu ramai dikunjungi warga berobat.
Namun, pengobatan itu baru-baru ini viral di media sosial, setelah video pengobatan oleh Bang Man diposting di Akun TikTok @acehviral berjudul "Bang Man Urot Gandapura - Bireuen"
Baca juga: Kata Dokter Spesialis Bedah Tulang Soal Viral Pengobatan Tradisional Ida Dayak: Fenomena
Dalam video berdurasi 1 menit, 16 detik itu, pasien dengan keluhan terkilir mulai orang tua hingga anak-anak dalam gendongan orang tuanya sangat ramai antre sambil berdiri.
Mereka satu persatu dilayani cepat dan santai oleh Bang Man dan terlihat pasien pun tak terlalu kesakitan, bukan seperti biasa setiap pasien tampak kesakitan saat diurut.
Selesai diurut secara cepat itu, pasien pun sepertinya memasukkan uang ke kantong baju Bang Man, yang sama sekali tak dilihatnya karena dia terus melanjutkan melayani pasien lain.
Video itu pun banyak ditanggapi positif oleh warganet, ada juga yang menyebut Ida Dayak dari Aceh.
Lokasi atau rumah Bang Man yang melayani urut terkilir/patah dan sejenisnya ini sekitar 2 Km arah utara SPBU Simpang Leubu.
Dijumpai Serambinews.com di lokasi praktiknya, Sabtu (8/4/2023), Bang Man mengaku hanya menjalan habluminannas (hubungan baik dengan manusia) dan kesembuhan pasien adalah habluminallah (hubungan yang baik dengan Allah).
"Intinya melakukan upaya mengurut sesuai kemampuan, sedangkan yang menyembuhkan hanya Allah," ujarnya singkat.
Salah seorang keluarga dekat Salman kepada Serambinews.com mengatakan, Salman menjalankan pekerjaannya mengurut sudah turun temurun dari orang tuanya almarhum Tgk M Nur.
Salman kecil sudah mulai mendampingi orang tuanya mengurut warga terkilir dan sejenisnya itu sejak berusia 13 tahun, sejak itu ia mulai membantu mengurut bersama orang tuanya.
Setelah orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu, pekerjaan tersebut dilanjutkan olehnya.
Maka setiap hari, Salman melayani warga yang datang ke rumahnya untuk diminta bantu urut, dan dia melakukan semampunya.
Ada pasien yang disarankan untuk diperiksa di rumah sakit dulu, ada juga pasien yang belum bisa diurut.
Biasanya, kata keluarga dekat, setiap orang yang akan diurut tetap ditanyakan sebab musababnya, setelah diketahui penyebab sakit maka ia mengurut, ada juga pasien yang dianjurkan berobat ke rumah sakit dulu sebelum diurut.
Dalam pengobatan tempat Salman tidak ada obat apapun dan tidak ada penginapan untuk pasien.
"Pasien datang ke rumah, ditanyakan kenapa sakit, kemudian diurut, Salman tidak menyediakan obat, obatnya banyak di apotek atau rumah sakit," ujar keluarga dekat.
Pekerjaan mengurut yang dilakukan Salman atau bang Man, artinya tidak memerlukan tempat khusus di komplek rumah.
Begitu pasien datang dan ada waktu mengurut, maka ia sambil keliling langsung mengurut.
"Misalnya, anak dalam gendongan ibunya, sambil berbicara langsung diurut," ujar keluarga dekat.
Pekerjaan yang dilakukan untuk membantu warga yang sakit, tidak ada aturan dan tidak ada patokan harga.
Ia menjalankan pesan orang tua dulu, bila tidak mungkin diurut, maka jangan diurut.
Bang Man kembali disela-sela melayani pasien kembali menimpali bahwa praktik urut yang dijalankannya tidak ada jadwal khusus.
Kadang-kadang dilakukan pagi, siang atau sore dan lebih sering sore hari, tidak ada waktu tertentu mengurut karena takut tidak dapat ditepati nantinya.
Ilmu mengurut ulangnya, adalah turun temurun dari orang tua, waktu kecil ia mendampingi ayahnya mengobati orang.
Bang Man mengaku tidak belajar di tempat lain, tetapi murni mendampingi orang tua dan orang tua menurunkan ilmu, cara urut dan juga mengandalkan perasaan dan juga kata hati.
Dalam mengurut, kata Bang Man, semua saling menjaga.
"Dokter adalah mitra kerja dan bukan lawan, orang lain yang mengurut atau mengobati, bukan saingan, tapi mitra kerja," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Sosok Bang Man Tukang Urut Asal Aceh Saingan Ida Dayak, Terkenal Sebelum Ada HP
Kepala Puskesmas Pontang Janji Benahi Layanan Usai Dipanggil Komisi II DPRD Kabupaten Serang |
![]() |
---|
KRONOLOGI Puskesmas Pontang Serang Tolak Tangani Anak Sakit, Petugas Tak Ada dan Minta Beli Obat |
![]() |
---|
Bupati Ratu Zakiyah Akan Sidak Puskesmas Pontang Usai Viral Diduga Tak Tangani Pasien Demam Tinggi |
![]() |
---|
Viral! Puskesmas Pontang Serang Diduga Tidak Tangani Pasien Anak yang Demam Tinggi |
![]() |
---|
Irjen Karyoto Buka Suara Usai Viral di Medsos, Tepis soal Isu 'Ngamuk' karena Tak Jadi Kabareskrim |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.