Kenali Dampak Gerhana Matahari Hibrida yang Terjadi Hari Ini, Hati-hati Penglihatan Rusak

Inilah dampak dari fenomena Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi pada beberapa wilayah di Indonesia hari ini, Kamis (20/4/2023)

Editor: Siti Nurul Hamidah
abuaaliyah.com
Ilustrasi - Inilah dampak dari fenomena Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi pada beberapa wilayah di Indonesia hari ini, Kamis (20/4/2023) 

"Untuk sementara waktu tidak berlayar atau bermain di area pantai," saran Andi.

5. Dapat merusak penglihatan

Selain memengaruhi perubahan kondisi Bumi dan perilaku hewaan, gerhana Matahari juga berdampak bagi manusia. Sebabnya fenomena tersebut berisiko merusak retina mata apabila manusia melihat gerhana Matahari secara langsung.

Oleh karena itu, Andi mengimbau supaya masyarakat menggunakan kacamata gerhana untuk menyaksikan gerhana Matahari total dan sebagian.

"Jika masyarakat mempunyai alat atau instrumen seperti teropong astronomi atau teropong medan binokuler atau monokuler, sebelum mengamati gerhana lebih dulu harus memasang filter di depan instrumen," imbuh Andi.

Di sisi lain, Andi juga meminta masyarakat tidak melihat gerhana Matahari melalui pantulan permukaan air.

Pasalnya, permukaan air dapat memantulkan cahaya dari gerhana Matahari dan hal ini berisiko merusak mata.

Ciri-ciri Gerhana Matahari Hibrida

Masih melansir BMKG, ada beberapa ciri-ciri fenomena gerhana matahari hibrida. Berikut ini ciri-ciri gerhana matahari hibrid, antara lain:

Gerhana matahari hibrida terdiri dari 2 tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.

Saat gerhana matahari hibrid terjadi ada 3 macam bayangan bulan, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

- Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari cincin.
- Di wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa gerhana matahari sebagian.
- Di daerah tertentu lainnya yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa gerhana matahari total.

Proses Terjadinya Gerhana Matahari Hibrida

Peneliti Pusat Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, gerhana Matahari hibrida terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada satu garis lurus.
Posisi yang segaris menyebabkan bayangan dari Bulan jatuh ke permukaan Bumi sehingga Matahari tidak terlihat secara utuh.

Pada saat terjadi, daerah di Bumi yang letaknya di bawah umbra atau bayangan ini akan mengalami gerhana Matahari total.

Sedangkan daerah di Bumi yang berada di bawah penumbra atau bayangan kabur ketika gerhana Matahari akan mengalami gerhana Matahari sebagian.

(Bangkapos.com/Fitriadi/Kompas.com/Yefta Christopherus Asia Sanjaya)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Dampak Gerhana Matahari Hibrida: Cuaca Gelap, Suhu Menurun Hingga Merusak Penglihatan

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved