Gas Elpiji 3 Kg Langka, Warga Pandeglang Terpaksa Memasak Pakai Kayu Bakar

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Masnah (55) warga Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, sudah sepekan kesulitan mencari tabung gas elpiji 3 kilogram.

Menurut Masnah, tabung gas elpiji di daerahnya mengalami kelangkaan sebelum hari lebaran 2023. Meskipun ada, harga eceran gas elpiji mencapai Rp30 ribu.

"Pokoknya kalau gak salah, 2 hari sebelum lebaran saya nyari-nyari gas susah," katanya kepada TribunBanten.com, Rabu (3/5/2023).

Baca juga: Truk Pengangkut Gas Elpiji di Pandeglang Terbalik usai Tabrak Warung di Jalan Raya Labuan

Akibat kelangkaan itu, Masnah terpaksa memasak di tungku menggunakan kayu bakar. Ia berharap, tabung elpiji 3 kilogram segera normal.

"Saya sampai menggunakan kayu bakar untuk masak. Mudah-mudahan enggak langka lagi," pungkasnya.

Pedagang eceran gas elpiji di Kecamatan Menes, Pandeglang, Ade mengakui bahwa gas elpiji mengalami kelangkaan.

Hal ini membuat dia terpaksa tak berjualan gas elpiji untuk sementara waktu.

"Saya udah dua hari enggak jualan tabung gas. Boro-boro mau jualan, ini mau masak juga enggak ada tabung gas," ujarnya.

Menurut Ade, melonjaknya harga jual eceran gas elpiji lantaran minimnya pasokan yang turun ke masing-masing agen dan pangkalan.

"Sebelum lebaran masih ada tuh, saya ngambil (ke agen) tapi dijatahin hanya 10 tabung, dulu eceran itu (dijual) Rp17 ribu dan saya jual biasa Rp22 ribu," ungkapnya.

Baca juga: Kebijakan Baru Pemerintah, Warung Kecil Dilarang Jual Gas Elpiji 3 Kg

"Sekarang dari agennya aja Rp24 ribu, ya kita jual di angka Rp30 ribu, itu kalau ada, boro-boro sekarang mah, barangnya aja ga ada," jelasnya.

Terpisah Kabid Elpiji Hiswana Migas Banten Fakhrul tak menampik adanya kelangkaan gas elpiji. Hal itu karena suplai gas elpiji dari Pertamina terkendala macet.

"Sebelum dan setelah lebaran beberapa waktu hanya telat suplai saja, karena lalu lintas macet tapi tetap tersalurkan," singkatnya.