Fakta Baru, Bus Peziarah Terjun ke Sungai di Kawasan Wisata Guci Layak Jalan

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Ahmad Suhaely, memastikan bus peziarah terjun ke sungai di kawasan wisata Guci, Tegal layak jalan.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com/ Tresno Setiadi
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Ahmad Suhaely, memastikan bus peziarah terjun ke sungai di kawasan wisata Guci, Tegal layak jalan. Menurut dia, bus itu juga tercatat melakukan uji berkala kendaraan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Ahmad Suhaely, memastikan bus peziarah terjun ke sungai di kawasan wisata Guci, Tegal layak jalan.

Menurut dia, bus itu juga tercatat melakukan uji berkala kendaraan.

"Berdasarkan data yang ada, hasil pemeriksaan yang kamu muat di data base, hasil pengujian masih berlaku sampai September 2023. Jadi bisa dipastikan kendaraan layak jalan dan berfungsi baik," kata dia.

Dia mengungkapkan bus itu masih muda karena diproduksi pada 2020.

"Kami lihat kendaraannya tercatat pembuatan tahun 2020. Jadi kendaraan yang relatif baru kurang lebih usianya tiga tahun tentunya dari hal tersebut sudah bisa kita yakini kendaraan itu memang sebenarnya layak fungsi," ujar Suhaely.

Baca juga: Firasat Korban Selamat Sebelum Kecelakaan Bus di Guci: Tikungan Tajam, Pikiran Sudah Tak Enak

Untuk memastikan kendaraan beroperasi baik, maka Dinas Perhubungan mengetes uji kelaikan kendaraan setiap enam bulan sekali.

"Kami melakukan pengawasan secara rutin enam bulan sekali untuk mengingatkan kepada PO kendaraan untuk melakukan uji kendaraan secara berkala per enam bulan sekali," tambahnya

Lima Fakta Bus Masuk Sungai di Guci

Berikut ini lima fakta bus masuk jurang di kawasan wisata Guci, Tegal pada Minggu (7/5/2023) pagi.

Kronologi

Bus itu memuat rombongan peziarah dari Tangerang Selatan.

Didi Sumardi (32), panitia pelaksana, menceritakan detik-detik terjadi kecelakaan lalu lintas.

Menurut dia, kejadian itu terjadi saat sopir bus sedang memanaskan kendaraan.

"Terus sopir ninggalin. Entah dalam keadaan rem itu seperti apa," kata dia

Sementara itu, terdapat sejumlah penumpang yang sudah masuk kendaraan

"Penumpang sudah mulai masuk sebagian dan secara tidak langsung bus itu jalan," kata dia.

Lalu, bus terjun ke jurang.

Tuas Rem Diduga Dimainkan Anak Kecil

Berkembang spekulasi bus itu jalan karena rem diduga dimainkan anak kecil

Hal ini diungkap oleh Minan Heryawan, Ketua RT 02 RW 02, Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Dia mengungkapkan seorang anak kecil masuk di bus diduga memainkan tuas rem parkir bus.

Polisi Telusuri Penyebab Kecelakaan

Hingga kini, aparat Polres Tegal masih menyelidiki kecelakaan itu.

Kapolres Tegal AKBP Mochmmad Sajarod Zakun mengatakan bus parkir di jalan yang agak menurun dan kendaraan saat itu dalam kondisi mesin menyala atau sedang memanaskan mesin.

"Dan sudah diganjal dan hendrem oleh kenek. Karena yang tadi manasin," terangnya.

Zakun belum bisa memastikan penyebab mobil bus tersebut jalan sendiri hingga masuk ke jurang.

Sebab, ia perlu melakukan penyelidikan secara mendalam apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Ini yang menjadi pertanyaan kami, kenapa bisa meluncur ke bawah," ungkapnya.

Bus Angkut 50 Peziarah asal Tangerang

Sementara itu, Ketua RT 004/022 Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya, Serpong Utara mengatakan bus itu mengangkut 50 penumpang jemaah dari Musala Baiturrrahman.

Ia membenarkan beberapa korban kecelakaan tersebut merupakan warganya.

Rusli bercerita rombongan peziarah itu terbagi dalam dua bus.

Lanjutnya, hanya satu bus yang mengalami kecelakaan terjun ke jurang.

"Dua bus. Saya juga yang bus kedua itu (bus selamat) enggak tahu jumlahnya (penumpang). Tapi yang saya dapat tadi yang bus kecelakaan itu penumpangnya sekitar 50 orang," kata Rusli, saat ditemui, Minggu (7/5/2023).

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kecelakaan di Kawasan Wisata Guci, Polisi: Bus Masuk Sungai Bukan Terjun ke Jurang

Total Korban Jiwa

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menjelaskan korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus wisata religi asal Tangsel di kawasan Guci, Tegal bertambah menjadi dua orang.

Hal ini diutarakan oleh Pilar Saga Ichsan, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan saat du rumah duka salah satu korban yakni Alm. Maja.

"Ada tiga orang yang mengalami luka berat dan kritis yang dirawat di rumah sakit Tegal, namun kami mendapat informasi atas nama bapak Ibin meninggal dunia. Meninggal dunia pukul 02.00 WIB'an. Jadi ada dua orang lagi yang dirawat di Slawi," ujarnya, Senin (8/5/2023).

Lanjutnya, korban meninggal dunia (Idin) akan dibawa ke rumah duka pada pagi nanti.

Sementara itu, pihaknya juga tengah membawa 23 orang korban luka-luka untuk dirawat di Tangerang Selatan.

Korban luka akan dirawat di dua rumah sakit, yakni RSU Tangsel yang ada di Pamulang, dan RSU Serpong Utara.

"Untuk luka ringan akan dirawat di RSU Serpong Utara, sedangkan luka sedang ke berat dirawat di RSU Tangsel karena lebih lengkap," katanya.

Adapun saat ini, pihaknya belum mendapat informasi terkait penyebab kecelakaan.

"Saat ini belum ada informasi pasti. Tapi arahan pak Wali yakni menangani lebih dulu para korban. Dan tadi, ada salah satu korban yang telah dimakamkan," sambungnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved