Cerita Penumpang Selamat saat Detik-detik Bus Masuk Sungai di Guci: Astaghfirullah, Bus Oleng

Nur Hidayat (32), penumpang selamat menceritakan detik-detik terjadi kecelakaan bus masuk sungai di Guci, Tegal.

Editor: Glery Lazuardi
Capture video netizen
Nur Hidayat (32), penumpang selamat menceritakan detik-detik terjadi kecelakaan bus masuk sungai di Guci, Tegal. Menurut dia, kecelakaan itu terjadi sangat cepat. 

TRIBUNBANTEN.COM - Nur Hidayat (32), penumpang selamat menceritakan detik-detik terjadi kecelakaan bus masuk sungai di Guci, Tegal.

Menurut dia, kecelakaan itu terjadi sangat cepat.

"Astaghfirullah, Astagfirullah!. Dan itu kejadiannya cepat sekali," kata dia pada Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Misteri Penyebab Kecelakaan di Kawasan Wisata Guci, KNKT Duga Ada Energi yang Dorong Bus

Pada Sabtu malam, rombongan menginap di Guci, seusai berziarah di wilayah Cirebon.

Minggu pagi, Nur menyempatkan diri untuk membeli oleh-oleh.

Lalu, Nur dan ibunya melangkah menuju area bus terparkir.

Keduanya pun sempat bingung dan mencari-cari posisi bus hingga tak lama kemudian tiba di bus.

Usai ibunya naik, Nur masih mondar mandir di luar.

"Saya masih mondar mandir tuh. Tidak seperti biasanya. Di luar, saya sempat ingin merokok tapi batal karena takut kalau lagi asyik merokok tahu-tahu. Akhirnya saya masuk ke dalam," ujar Nur saat ditemui di rumahnya di Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (9/5/2023).

"Saat saya naik, mesin bus masih mati. Kemudian, saya komunikasi dengan istri lewat Whatsapp. Saat itu, barulah mesin bus dihidupkan. Tapi pas saya lagi chat dengan istri, bus tiba-tiba jalan dan penumpang di depan teriak-teriak kalau sopirnya tidak ada," kata Nur.

Nur pun panik dan langsung memasukkan handphonenya ke dalam tas.

"Saat itu saya langsung pegangan kencang. Yang saya pegang kursi di depan saya. Kan turunan ya. Bus oleng, lalu terbalik-balik. Tiba-tiba, buum.... Jatuh ke sungai," sambungnya.

Masih tersadar saat bus sudah di dasar jurang, Nur langsung keluar dari bus melalui jendela.

Seusai keluar, ia langsung menolong penumpang yang di dalam bus.

"Itu pada kejepit. Di bawah juga saya masih teriak-teriak mencari ibu saya. Apalagi di bawah ada kali dan jaket-jaket orang yang tergantung di kursi sudah berantakan. Ada lima menitan saya mencari ibu sembari menyelamatkan yang lain," katanya.

Tak lama kemudian, ia mendapat informasi ibunya terpental di atas.

Baca juga: Fakta Baru, Bus Peziarah Terjun ke Sungai di Kawasan Wisata Guci Layak Jalan

Dengan cepat, ia langsung naik ke atas.

"Lalu di atas saya bertemu ibu saya. Saya bersyukur sekali saat melihat ibu selamat," ucapnya.

Temuan KNKT

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi awal kecelakaan bus di Guci, Tegal.

Berdasarkan hasil investigasi awal itu terungkap rem tangan berada dalam keadaan terkunci on.

Hal ini disampaikan Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan.

"Artinya anggapan ada anak kecil merelease rem tangan tidak terbukti," kata dia pada Selasa (9/5/2023).

Hingga kini, dua orang investigator KNKT sedang bekerja untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

Hasil investigasi awal itu diketahui pada saat bus diangkat.

Di mana roda belakang dalam kondisi tidak bisa berputar.

"Artinya handbrake bekerja dengan baik," kata dia.

Dia menyimpulkan ada energi potensial yang mendorong bus sehingga bergerak.

"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," kata dia.

KNKT juga akan memeriksa berapa grade (ketinggian) jalan dari titik bus parkir sampai jatuh.

"Kemampuan handbrake didesain untuk menahan dorongan hingga grade 18 persen. Jadi nanti akan kami ukur, kalau melebihi angka maksimal ya wajar meluncur," tuturnya.

Menurut Wildan, dengan beban massa yang sedemikian besar dan adanya dugaan jalan yang menurun menimbulkan potensi energi yang mendorong bus.

Ia juga menampik anggapan adanya getaran dari efek mesin diesel.

"Tidak ada kaitannya. Kami fokus dalam penyelidikan mengenai potensial energi tadi," ungkapnya.

Baca juga: Firasat Korban Selamat Sebelum Kecelakaan Bus di Guci: Tikungan Tajam, Pikiran Sudah Tak Enak

Selain itu, KNKT juga akan mengukur seluruh fungsi pengereman.

"Kita akan bongkar teromol dan chamber-nya, akan diukur gap (jaraknya)," bilang Wildan.

Ia optimis penyelidikan ini tidak akan memakan waktu yang lama.

"Diperkirakan 2 hari selesai proses penyelidikannya," tutupnya.

(TRIBUNTANGERANG/TRIBUNBANTEN.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved