Misteri Penyebab Kecelakaan di Kawasan Wisata Guci, KNKT Duga Ada Energi yang Dorong Bus

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi awal kecelakaan bus di Guci, Tegal.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com/ Tresno Setiadi
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi awal kecelakaan bus di Guci, Tegal. Berdasarkan hasil investigasi awal itu terungkap rem tangan berada dalam keadaan terkunci on. Hal ini disampaikan Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengumumkan hasil investigasi awal kecelakaan bus di Guci, Tegal.

Berdasarkan hasil investigasi awal itu terungkap rem tangan berada dalam keadaan terkunci on.

Hal ini disampaikan Plt Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan.

"Artinya anggapan ada anak kecil merelease rem tangan tidak terbukti," kata dia pada Selasa (9/5/2023).

Baca juga: Fakta Baru, Bus Peziarah Terjun ke Sungai di Kawasan Wisata Guci Layak Jalan

Hingga kini, dua orang investigator KNKT sedang bekerja untuk mengungkap penyebab kecelakaan.

Hasil investigasi awal itu diketahui pada saat bus diangkat.

Di mana roda belakang dalam kondisi tidak bisa berputar.

"Artinya handbrake bekerja dengan baik," kata dia.

Dia menyimpulkan ada energi potensial yang mendorong bus sehingga bergerak.

"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," kata dia.

KNKT juga akan memeriksa berapa grade (ketinggian) jalan dari titik bus parkir sampai jatuh.

"Kemampuan handbrake didesain untuk menahan dorongan hingga grade 18 persen. Jadi nanti akan kami ukur, kalau melebihi angka maksimal ya wajar meluncur," tuturnya.

Menurut Wildan, dengan beban massa yang sedemikian besar dan adanya dugaan jalan yang menurun menimbulkan potensi energi yang mendorong bus.

Ia juga menampik anggapan adanya getaran dari efek mesin diesel.

"Tidak ada kaitannya. Kami fokus dalam penyelidikan mengenai potensial energi tadi," ungkapnya.

Baca juga: Firasat Korban Selamat Sebelum Kecelakaan Bus di Guci: Tikungan Tajam, Pikiran Sudah Tak Enak

Selain itu, KNKT juga akan mengukur seluruh fungsi pengereman.

"Kita akan bongkar teromol dan chamber-nya, akan diukur gap (jaraknya)," bilang Wildan.

Ia optimis penyelidikan ini tidak akan memakan waktu yang lama.

"Diperkirakan 2 hari selesai proses penyelidikannya," tutupnya.

(GRIDOTO/TRIBUNBANTEN.COM)

(GRIDOTO)

Sumber: Gridmotor.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved