Pengamat Sebut Ancaman PA 212 Soal Pembatalan Konser Coldplay Tak Bisa Dianggap Remeh, Kenapa?

Pengamat musik Nuran Wibisono mengungkap penolakan Persaudaraan Alumni (PA) 212 terhadap konser Coldplay di Jakarta tak bisa dianggap remeh.

Foto: instagram
Pengamat musik Nuran Wibisono mengungkap penolakan Persaudaraan Alumni (PA) 212 terhadap konser Coldplay di Jakarta tak bisa dianggap remeh. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pengamat musik Nuran Wibisono mengungkap penolakan Persaudaraan Alumni (PA) 212 terhadap konser Coldplay di Jakarta tak bisa dianggap remeh.

Diketahui, PA 212 menolak konser tersebut karena karena Coldplay  telah mendukung LGBT dan hal itu bertentangan dengan Pancasila.

Novel Bamukmin, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PA 212 lantas memberikan imbuan kepada panitia penyelenggara untuk membatalkan konser Coldplay di Jakarta.

Bahkan dia mengancam PA 212 akan turun demo besar-besaran menolak Coldplay hingga mengepung Bandara Soekarno-Hatta jika perhelatan tersebut tetap terlaksana.

Dikutip dari BBC Indonesia, Nuran Wibisono menilai suksesnya perhelatan konser band Coldplay akan menjadi titik pertaruhan bagi Indonesia di mata musisi internasional.

Baca juga: Gagal War Tiket Konser Coldplay, Sandiaga Uno Senasib degan Netizen: Boro-boro Ngasih Orang!

Sebab, menurutnya, kalau sampai kepolisian tidak mengeluarkan izin keramaian akibat ancaman Persaudaraan Alumni 212 yang bakal menggelar aksi demonstrasi, Indonesia akan dianggap negara yang tidak aman dan mudah disetir oleh sekelompok orang.

Nuran Wibisono mengatakan ancaman Wasekjen PA 212 tidak bisa dianggap remeh.

Berkaca pada 2012 lampau, konser superstar pop Lady Gaga juga akhirnya batal setelah adanya ancaman kekerasan dari kelompok FPI.

Kelompok FPI menyebut Lady Gaga sebagai pemuja setan dan karena busananya yang dinilai tidak mengikuti norma kesopanan.

Buntut dari intimidasi itu, manajemen Lady Gaga meminta pembatalan konser dan kepolisian Indonesia menolak mengeluarkan izin keramaian. Padahal 50.000 tiket telah habis terjual.

Nuran berpendapat kini situasi yang sama juga terjadi, dan sangat mungkin tur dunia Coldplay di Jakarta pada 15 November 2023 dibatalkan karena tak ada jaminan keamanan.

"Sangat mungkin (batal), karena sudah pernah kejadian dan ini bakal jadi preseden buruk," ujar Nuran kepada BBC News Indonesia, Senin (15/05).

"Sekarang yang harus dipikirkan kalau konser Coldplay sampai batal karena ancaman PA 212 sudah pasti memberikan dampak buruk ke festival musik di Indonesia," jelasnya.

Vokalis Coldplay, Chris Martin, menyapa para penggemar di Indonesia. Coldplay mengumumkan akan menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 November 2023
Vokalis Coldplay, Chris Martin, menyapa para penggemar di Indonesia. Coldplay mengumumkan akan menggelar konser di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 15 November 2023 (Foto: instagram)

Baca juga: PA 212 Ancam Gelar Aksi Jika Konser Coldplay Diizinkan, Ini Sikap Mabes Polri

Menurut dia, pengaruh buruk yang menimpa Indonesia kalau sampai Coldplay batal konser yakni Indonesia akan dipandang sebagai negara yang tidak aman dan mudah disetir oleh sekelompok orang.

Lebih dari itu, akan membuat musisi internasional enggan diajak promotor Indonesia untuk manggung lagi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved