Jalani Operasi Pasang Ring Jantung, Buruh di Tangerang ini tak Tahu Bagaimana Tanpa Kartu Sakti

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Pada Januari lalu, Asep Rusdin harus dirawat di rumah sakit karena sesak napas dan rasa nyeri yang luar biasa di dada kirinya.

Bahkan, ayah dua anak ini harus dibawa menggunakan ambulans milik tetangganya di Kelurahan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Begitu tiba di rumah sakit, pria berusia 45 tahun yang bekerja sebagai buruh dan terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini langsung ditangani dokter.

Baca juga: Kisah Warga Australia Datangi Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tangerang, Mendaftar Hanya Butuh 10 Menit

"Saya didiagnosa mengalami penyumbatan pembuluh darah di jantung dan harus dipasangi ring agar tidak terjadi penyumbatan," katanya, mengutip rilis yang diterima TribunBanten.com, Selasa (23/5/2023).

Asep pun harus menjalani operasi pemasangan ring.

Tanpa program JKN, Asep mengaku tidak tahu harus bagaimana karena biaya perawatan jantung yang cukup besar.

Selain sebagai buruh, dia juga membantu istrinya yang berdagang di warung kecil yang dibangun di rumah kontrakan.

"Kalau tidak ada kartu sakti ini, saya tidak tahu bagaimana nasib saya," ucapnya.

Asep menerima kartu JKN yang dibagikan perangkat RT di lingkungannya.

Artinya, Asep sudah menjadi peserta JKN yang didaftarkan Pemkot Tangerang.

Selama ini, Asep menggunakan kartu JKN untuk berobat dan selalu dilayani dengan sangat baik.

"Saat ini saya harus menjalani kontrol rutin di rumah sakit ini. Saya tidak pernah mengeluarkan biaya pribadi sama sekali ketika berobat," ujarnya.

Baca juga: Santri Perempuan ini Tertarik dan Langsung Mengunduh Aplikasi Mobile JKN, Mudahkan Layanan Kesehatan

Saat ini, Asep sudah bisa menjalankan aktivitas sehari-hari seperti sedia kala.

"Terima kasih kepada Pemkot Tangerang, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan yang telah menjalankan program JKN. Benar-benar sangat membantu kami yang kurang mampu," kata Asep.

Dia berharap JKN terus ada agar bisa terus membantu masyarakat tidak mampu karena biaya kesehatan yang mahal.