Wali Kota Serang Larang Guru Lakukan Tindak Kekerasan kepada Murid: Trauma dan Takut ke Sekolah!

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Wali Kota Serang, Syafrudin, meminta semua guru di Kota Serang untuk tidak melakukan tindak kekerasan kepada anak.

Menurut dia, tindak kekerasan kepada anak dapat membuat takut ke sekolah dan meninggalkan trauma.

"Jika anak-anak mendapatkan perlakuan tersebut, tentu mereka akan trauma dan tidak akan melanjutkan sekolah karena takut," kata dia.

Pernyataan itu disampaikan saat sosialisasi Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Serang di SD Islam Terpadu (SDIT) Assaadah Global Islamic School (Agis), Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Gegara Medsos, Kasus Kekerasan Seksual kepada Anak di Kota Serang Diprediksi Melonjak

Untuk itu, dia meminta seluruh guru yang berada di sekolah Kota Serang, menghindari tindakan kekerasan serta kekerasan seksual terhadap anak.

Syafrudin menyampaikan, hal ini selaras dengan yang tertuang dalam Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kekerasan di Sekolah.

Selain itu, kata Syafrudin, saat ini tidak sedikit oknum guru yang menjadi pemicu melakukan tindakan kekerasan terhadap anak-anak di sekolah.

Sehingga membuat para siswa enggan untuk bersekolah dan mengalami trauma.

Syafrudin mengatakan, siswa-siswi di sekolah harus mendapatkan pendidikan yang layak dan khusus karena mereka merupakan generasi penerus bangsa ke depannya.

"Anak-anak merupakan penerus dan pengganti kita, maka perlu adanya pendidikan layak dan khusus yang harus kita berikan kepada mereka," katanya.

Syafrudin menekankan, agar para guru dan tenaga kependidikan di sekolah dapat mendidik anak-anaknya dengan benar dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

"Sehingga nantinya bisa terlahir anak-anak yang bisa meneruskan kesejahteraan bangsa," katanya.