Sempat Dimarahi Mensos Tri Risma di Polres Pandeglang, Tersangka TPPO Tewas di dalam Sel Tahanan

Satu dari dua tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) inisial BC (23) tewas di sel tahanan Polres Pandeglang.

|
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Ahmad Haris
Dok. Polres Pandeglang
Dua pria insial BC (23) dan AI (22) warga Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang menjalani pemeriksaan di Mapolres Pandeglang. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena memaksa dua siswa SMP menjadi pekerja seks komersial (PSK). Tersangka inisial BC (23) dikabarkan tewas di sel tahanan Polres Pandeglang. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih


TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Satu dari dua tersangka tindak pidana perdagangan orang (TPPO) inisial BC (23) tewas di sel tahanan Polres Pandeglang.

Pria yang berdomisili di Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang tersebut ditemukan tewas pada Selasa 4 Juli 2023 lalu.

Kabar tewasnya tersangka dibenarkan oleh paman BC, Agus. 

Baca juga: 2 Pemuda di Pandeglang yang Paksa Dua Siswi SMP Jadi PSK Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Kata Agus, informasi yan diterima keluarga bahwa pria yang bernama asli Muhammad Soleh tewas karena gantung diri.

"Kami dikabari bahwa Muhammad Soleh meninggal gantung diri," kata Agus saat dihubungi wartawan, Sabtu (8/7/202).

Diketahui, BC ditangkap Satreskrim Polres Pandeglang bersama temannya inisial AL pada 16 Juni 2023.

Mereka diduga menjadikan dua siswi SMP di Kabupaten Pandeglang sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Kasus tersebut menyedot perhatian Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini

Dalam kunjungannya ke Polres Pandeglang pada 20 Juni 2023 lalu, Tri Rismaharini sempat memarahi kedua pelaku.

Agus menjelaskan, hari itu pihak keluarga berniat menjenguk tersangka ke Polres Pandeglang.

Namun sesampainya di sana kata Agus, pihak keluarga dilarang masuk dengan alasan lagi ada kunjungan dari Kapolda Banten.

"Terus keluarga ke pasar Pandeglang untuk makan bakso. Tak lama setelah itu ditelpon disuruh balik lagi ke Polres katanya mau ada yang dibereskan," ungkap Agus.

Agus melanjutkan, saat tiba di Polres Pandeglang mereka dikejutkan dengan kabar meninggalnya tersangka.

Akan tetapi ungkap Agus, saat itu pihak keluarga tak diperlihatkan jenazah Muhammad Soleh, meski waktu meninggal sekira pukul 7 pagi.

"Kami datang ke sana itu jam 11, tapi paginya itu enggak dikasih tahu kalau udah meninggal," ujarnya.

Menurut Agus, berdasarkan keterangan polisi, bahwa tersangka meninggal karena gantung diri menggunakan tali kolor.

Dia mengaku meragukan keterangan tersebut, dan sempat meminta rekaman CCTV di tempat korban ditahan.

Namun, permintaan itu tak dikabulkan oleh polisi.

"Yang saya tanyakan itu penyebabnya apa, janggalnya di situ.

"Kalau betul gantung diri ada lah fotonya segala macem, bilangnya ada CCTV disitu diawasi, kalau bener mah mana CCTV-nya," ujarnya.

Agus mengungkapkan, bahwa tersangka sering dirundung oleh tahanan lain akibat kasus yang menjeratnya.

Bahkan lanjut dia, sebelum meninggal dunia, tersangka sering dikunjungi ibunya meminta uang sambil menangis.

"Makanya kami ingin tahu penyebabnya apa. Jangan sampai ada fitnah kepada keluarga kami, itu saja," ungkapnya.

Baca juga: PILU Dua Siswi SMP di Pandeglang Dipaksa Jadi PSK, Dibandrol dengan Tarif Rp 300 Ribu

Jenazah Muhammad Soleh dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang.

TribunBanten.com sudah berupaya meminta keterangan resmi dari pihak Kepolisian, terkait kasus kematian tersangka di sel tahanan Polres Pandeglang.

Kapolres Pandeglang AKBP Belny Warlansyah tak merespons upaya konfirmasi tersebut.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved