Sederet Kisah Seleksi Masuk Polisi: Anak Tukang Kebun dan Jukir Lolos, Anak Kapolri 3 Kali Gagal Tes
Berikut ini sederet kisah seleksi masuk polisi. Seorang anak tukang kebun dan juru parkir berhasil lolos seleksi jadi perwira Polri.
Suasana haru pun tak dapat disembunyikan dari keluarga sederhana yang tinggal di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding.
Pasalnya, anak kedua dari pasangan Suwiji (60) dan Astutik dinyatakan lolos untuk bergabung dengan korps bhayangkara.
"Saya sangat senang, alhamdulillah lulus dengan peringkat 31," kata Dwi Agung calon Bintara polri, Senin (24/7/2023).
Agung sapaan akrabnya menjelaskan, hanya bermodal tekad dan kemampuan yang menjadi penyemangat, serta doa dari semua keluarga di rumah.
Ibu yang setiap hari menjadi penjahit pakaian dan bapaknya jukir di jalan Panglima Sudirman Kota Tuban, tak henti-hentinya mendoakan agar lolos bintara.
"Tak kalah penting doa ibu bapak, akhirnya saya daftar polisi dan lulus murni rangking 31. Saya yakin ini transparan, alhamdulillah," ungkapnya haru.
Sementara itu, sang ayah Suwiji, hanya bisa bersyukur dan berharap kelak anaknya jadi polisi yang baik dan tidak sombong.
Sehingga bisa diberikan kemudahan dan kelancaran lolos seleksi rekrutmen polisi.
Sambil mata berkaca-kaca, pria yang yang sudah puluhan tahun menjadi jukir itu mengungkap selama ini berdo'a di tengah malam untuk kesuksesan anak, hingga berhasil mewujudkan mimpinya.
"Alhamdulilah terima kasih kepada Allah, anak tukang parkir bisa lulus ikut tes masuk polisi."
"Setiap malam selama ini saya hanya pasrah dan ziarah, berharap berkah kepada Allah di makam Kanjeng sunan Asmoroqondi dan Mbah Kanjeng sunan Bonang," tutur Suwiji.
Baca juga: Pria 32 Tahun Gantung Diri sambil Live di Instagram, Keluarga Menyaksikan, Polisi Dalami Motifnya
Terpisah, Kapolres Tuban, AKBP Suryono, saat dikonfirmasi membenarkan jika ada remaja anak tukang parkir lulus seleksi bintara polri.
Ini salah satu bukti bahwa rekruitmen anggota polri obyektif dan transparan, kalau memang hasil test nya bagus pasti akan lulus.
Masyarakat harus yakin dan percaya dengan sistem penerimaan polri yang betah (bersih, transparan, akuntable dan humanis).
"Penerimaan polri tidak dipungut biaya, jika ada orang yang menjanjikan bisa memasukkan polisi dengan memberi imbalan jangan percaya."
| Viral Anak di Malang Laporkan Ibu ke Polisi, Gegara Dipukul Karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur |
|
|---|
| Sosok Mohammad Fadil Imran, Jendral Asal Makassar Namanya Sedang Tranding di X, The Next Kapolri? |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi Lecehkan Wanita di Jalanan Jakarta, Kini Diperiksa Bid Propam Polda Metro Jaya |
|
|---|
| Lisa Mariana Pamer Rujuk Setelah Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Ridwan Kamil |
|
|---|
| 2 Akun Diduga Penyebar Fitnah Bahlil Lahadalia Dilaporkan ke Bareskrim Polri |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.