Sederet Kisah Seleksi Masuk Polisi: Anak Tukang Kebun dan Jukir Lolos, Anak Kapolri 3 Kali Gagal Tes

Berikut ini sederet kisah seleksi masuk polisi. Seorang anak tukang kebun dan juru parkir berhasil lolos seleksi jadi perwira Polri.

Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto Sederet Kisah Seleksi Masuk Polisi: Anak Tukang Kebun dan Jukir Lolos, Anak Kapolri 3 Kali Gagal Tes
Kolase Tribun Banten
Berikut ini sederet kisah seleksi masuk polisi. Seorang anak tukang kebun dan juru parkir berhasil lolos seleksi jadi perwira Polri. Sedangkan, anak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo gagal tes.

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini sederet kisah seleksi masuk polisi.

Seorang anak tukang kebun dan juru parkir berhasil lolos seleksi jadi perwira Polri.

Sedangkan, anak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo gagal tes.

Seorang anak tukang kebun di Bangka Belitung lolos menjadi calon taruna Akpol 2023.

Adnan, seorang pria kelahiran Pangkalpinang 7 Januari 2005, terpilih dalam seleksi calon taruna Akpol tingkat Panda Polda Bangka Belitung.

Adnan menduduki peringkat pertama dari total 8 Catar dari Bangka Belitung yang akan mengikuti seleksi Catar Akpol tingkat Pusat.

Ia dinyatakan lulus dalam seleksi Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat Panda Polda Bangka Belitung tahun 2023 bersama peserta lainnya.

Baca juga: Dulu Bereng PAN, Kini Gabung PDIP, Anang Hermansyah Maju Lagi Jadi Caleg DPR RI di Pemilu 2024

Sementara itu, Dwi Agung Teddy Prasetya (19), anak juru parkir lolos tes seleksi Secaba Polisi 2023 Polda Jawa Timur.

Dwi Agung Teddy Prasetya menempati rangking 31 dari 47 peserta asal Tuban yang diterima mengikuti pendidikan polisi.

Sedangkan, anak kedua Kapolri Jenderal Listyo Sigit gagal menjadi polisi meskipun sudah melakukan tiga kali tes di tahun berbeda.

Kini, Anak kedua sang Kapolri berprofesi sebagai banker di salah satu bank swasta

Listyo Sigit menikah dengan Sapta Dewi Magdalena dan dikaruniai tiga orang anak.

Anak Jukir Lolos Polisi

Dwi Agung Teddy Prasetya (19), tak menyangka bisa lulus tes seleksi Secaba Polisi 2023 Polda Jatim.

Remaja lulusan SMK dengan jurusan Laboratorium ini menempati rangking 31 dari 47 peserta asal Tuban, yang diterima untuk mengikuti pendidikan polisi.

Suasana haru pun tak dapat disembunyikan dari keluarga sederhana yang tinggal di Desa Penambangan, Kecamatan Semanding.

Pasalnya, anak kedua dari pasangan Suwiji (60) dan Astutik dinyatakan lolos untuk bergabung dengan korps bhayangkara.

"Saya sangat senang, alhamdulillah lulus dengan peringkat 31," kata Dwi Agung calon Bintara polri, Senin (24/7/2023).

Agung sapaan akrabnya menjelaskan, hanya bermodal tekad dan kemampuan yang menjadi penyemangat, serta doa dari semua keluarga di rumah.

Ibu yang setiap hari menjadi penjahit pakaian dan bapaknya jukir di jalan Panglima Sudirman Kota Tuban, tak henti-hentinya mendoakan agar lolos bintara.

"Tak kalah penting doa ibu bapak, akhirnya saya daftar polisi dan lulus murni rangking 31. Saya yakin ini transparan, alhamdulillah," ungkapnya haru.

Sementara itu, sang ayah Suwiji, hanya bisa bersyukur dan berharap kelak anaknya jadi polisi yang baik dan tidak sombong.

Sehingga bisa diberikan kemudahan dan kelancaran lolos seleksi rekrutmen polisi.

Sambil mata berkaca-kaca, pria yang yang sudah puluhan tahun menjadi jukir itu mengungkap selama ini berdo'a di tengah malam untuk kesuksesan anak, hingga berhasil mewujudkan mimpinya.

"Alhamdulilah terima kasih kepada Allah, anak tukang parkir bisa lulus ikut tes masuk polisi."

"Setiap malam selama ini saya hanya pasrah dan ziarah, berharap berkah kepada Allah di makam Kanjeng sunan Asmoroqondi dan Mbah Kanjeng sunan Bonang," tutur Suwiji.

Baca juga: Pria 32 Tahun Gantung Diri sambil Live di Instagram, Keluarga Menyaksikan, Polisi Dalami Motifnya

Terpisah, Kapolres Tuban, AKBP Suryono, saat dikonfirmasi membenarkan jika ada remaja anak tukang parkir lulus seleksi bintara polri.

Ini salah satu bukti bahwa rekruitmen anggota polri obyektif dan transparan, kalau memang hasil test nya bagus pasti akan lulus.

Masyarakat harus yakin dan percaya dengan sistem penerimaan polri yang betah (bersih, transparan, akuntable dan humanis).

"Penerimaan polri tidak dipungut biaya, jika ada orang yang menjanjikan bisa memasukkan polisi dengan memberi imbalan jangan percaya."

"Persiapkan putra putrinya untuk mengikuti semua rangkaian test yang ada dengan baik, insyaallah hasilnya juga akan baik," pungkasnya.

Anak Tukang Kebun Peringkat Pertama Akpol

Adnan, remaja kelahiran Pangkalpinang, 7 Januari 2005, terpilih dalam seleksi Calon Taruna (Catar) Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat Panda Polda Bangka Belitung.

Adnan menduduki peringkat pertama dari total 8 Catar dari Bangka Belitung yang akan mengikuti seleksi Catar Akpol tingkat Pusat.

Ia dinyatakan lulus dalam seleksi Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) tingkat Panda Polda Bangka Belitung tahun 2023 bersama peserta lainnya.

Kepastian itu, usai dilakukan pengumuman hasil sidang akhir seleksi Catar Akpol Panda Polda Bangka Belitung yang digelar pada Senin (3/7/2023) sore lalu.

Ia terpilih dengan predikat peringkat pertama dengan nilai capaian 71,78.

Dengan lulusnya menjadi Catar Akpol, Adnan mengungkapan rasa senang dan bahagianya.

Terutama bisa terpilih dan menempati urutan pertama pada seleksi Panda 2023 ini.

"Saya pernah gagal di tahun sebelumnya, tapi semenjak memasuki tes kedua ini, ayah saya menyuruh saya untuk fokus,"kata Adnan kepada wartawan, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Sembilan Pemain Timnas Indonesia U-20 Jalani Pendidikan Polisi, Awal Mula hingga Pesan Jokowi

Pencapaian ini, dikatakan Adnan tidak terlepas dari doa dan dukungan kedua orangtuanya Sudaryo dan Pariyem, yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi dan semangat.

"Mereka meminta saya mempersiapkan diri, belajar dan latihan dengan mempebaiki kekurangan dan kelemahan saya pada tahun sebelumnya," terangnya.

Alumni siswa SMAN 4 Pangkalpinang ini, menceritakan, banyak mempersiapkan diri selama mengikuti tes Akpol seperti latihan jasmani dan latihan akademik.

"Persiapan saya pada tes Akpol tahun ini, dari pagi saya latihan jasmani, siangnya diteruskan latihan Psikologi dan akademik. Kemudian dilanjutkan sore hingga malam hari," katanya.

Meskipun dengan semua keterbatasan, ia tak kenal menyerah untuk bisa bersaing dalam seleksi Catar Akpol 2023.

"Untuk psikologi dan akademik saya belajar dengan mandiri yang saya cari di internet mulai dari soal dan materi-materinya," lanjutnya.

Ia juga menceritakan keseharian, kehidupanya yang cukup berbeda dari remaja lainnya.

Adnan, mengaku lebih suka membantu kedua orangtuanya dalam bekerja.

Seperti membantu ayahnya di kebun, mencari pakan ternak, rumput hingga membersihkan kebun.

"Keseharian saya membantu ayah di kebun. Dulu ayah kerja sebagai kuli bangunan, tapi karena pernah kecelakaan dan tak bisa bekerja, akhirnya ayah bekerja di kebun," lanjutnya.

Baca juga: Mafia Pupuk Subsidi di Pandeglang Ditangkap Polisi, 25 Ton Urea dan NPK Disita

Ia juga menceritakan keseharian, kehidupanya yang cukup berbeda dari remaja lainnya.

Adnan, mengaku lebih suka membantu kedua orangtuanya dalam bekerja.

Seperti membantu ayahnya di kebun, mencari pakan ternak, rumput hingga membersihkan kebun.

"Keseharian saya membantu ayah di kebun. Dulu ayah kerja sebagai kuli bangunan, tapi karena pernah kecelakaan dan tak bisa bekerja, akhirnya ayah bekerja di kebun," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BEDA Nasib dengan Anak Kapolri 3 Kali Gagal Tes, Anak Tukang Kebun Ini Lolos Peringkat Pertama Akpol

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kisah Anak Jukir di Tuban Lolos Masuk Polisi: Ayahnya Rutin Ziarah ke Asmoroqondi dan Sunan Bonang

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved