Kepala Dinas Perikanan Pandeglang Salahkan Pertamina Soal Sulitnya Nelayan Mendapat Pertalite

Kepala Dinas Perikanan Pandeglang, Budi S Januardi menyalahkan Pertamina soal kesulitan nelayan mendapatkan BBM subsidi jenis Pertalite

|
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Abdul Rosid

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Kepala Dinas Perikanan Pandeglang, Budi S Januardi buka suara terkait sulitnya nelayan mendapat bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

Menurut Budi, hal itu bermuara dari surat edaran yang dikeluarkan oleh PT Pertamina Patra Niaga pada 6 April 2022 nomor 584/PND630000/2022-S3.

Dalam surat tersebut Pertamina melarang SPBU, SPBUN dan lembaga penyalur melayani pembelian Pertalite menggunakan jerigen atau drum.

Baca juga: Pertalite Sulit Didapat, Nelayan di Pandeglang Tercekik Gunakan Pertamax untuk Melaut

Sedangkan kata Budi, hal yang mustahil bila nelayan membeli Pertalite langsung membawa perahu ke SPBU dan SPBUN.

"Itu yang jadi masalah, karena Pertamina mengeluarkan surat edaran pelarangan," katanya kepada TribunBanten.com, Minggu (30/7/2023).

Budi juga menjelaskan, tidak ada aturan khusus bagi nelayan yang ingin membeli Pertalite. Sebab pertalite merupakan BBM bukan subsidi.

Ditambah lanjut dia, pemerintah pusat tidak memberikan petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) untuk pembelian Pertalite.

Sejumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.
Sejumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite. (Engkos Kosasih/TribunBanten.com)

"Sebetulnya bisa membeli pertalite enggak pakai rekomendasi, karena juklak dari kementriannya belum ada," ungkapnya.

Budi mengaku sudah berkoordinasi dengan Sekda Pandeglang terkiat masalah tersebut.

"Ya mudah-mudahan nanti ada rapat antara Pemda, Pertamina dan BPH Migas untuk mencari solusi terkait masalah ini. Karena kasihan nelayan kita," pungkasnya.

Tribun Banten.com sudah berupaya menghubungi pihak PT Pertamina Patra Niaga melalui sambungan WhatsApp.

Baca juga: Cerita Nelayan di Serang Diintimidasi hingga Ditinggal Kekasih Gara-gara Tolak Tambang Pasir Laut

Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Maemun belum merespon.

Begitu juga Pjs Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading Regional Jawa Bagian Barat, Jouvan Yudha Achmad tak merespon.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved