Sejumlah Wilayah di Kota Serang Alami Kekeringan hingga Kerisis Air Bersih

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mencatat, ada 10 wilayah di Kota Serang mengalami kekeringan hingga krisis air bersih.

Kekeringan tersebut terjadi karena dampak dari el nino atau kemarau berkepanjangan.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, saat ini terdapat sekitar sepuluh titik wilayah yang mengalami kekeringan, dan krisis air bersih sejak awal Agustus 2023.

Baca juga: Dampak Fenomena El Nino di Cilegon, Warga Alami Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Diat mengatakan, lokasi kekeringan mayoritas berada di Kecamatan Kasemen.

"Untuk saat ini data yang terdampak kekeringan hingga kerisis air bersih, ada di sepuluh titik mulai dari awal bulan agustus 2023," katanya saat dihubungi, Selasa (29/8/2023).

Ia juga mengaku, saat ini BPBD Kota Serang gencar turun ke lapangan, guna melakukan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan.

Diat juga mengatakan, masyarakat yang terdampak kekeringan ini mayoritas tidak memiliki sumur pribadi, dan hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.

"Masyarakat di daerah Kasemen itu, kalaupun menggali sumur rasa airnya itu akan asin atau payau kadang keluar gas juga."

"Makanya mereka hanya mengandalkan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Diat memperkirakan, kondisi kekeringan yang terjadi dampak cuaca El-nino di Kota Serang akan terjadi sampai satu bulan ke depan.

Baca juga: Kabupaten Lebak Tetapkan Status Darurat Bencana Gegara 18 Kecamatan Kekeringan

"Semoga kedepan peristiwa kekeringan ini tidak ada penambahan titik atau meluas ke wilayah lainnya," katanya.

Berikut ini beberapa titik wilayah kekeringan di Kota Serang:

- Lingkungan Ambon RT/RW 010, 020, 025/007 Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen.

- Lingkungan Sukawali RT/RW 003/004, Kelurahan Masjid Priyai, Kecamatan Kasemen.