Kabar Dunia

Update Perang: Mantan Bos Inteligen Amerika Serikat "CIA" Sebut Rusia Susah Ditembus

Ketua Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksey Danilov mengklaim perang dunia ketiga telah dimulai sedang berlangsung.

Editor: Ahmad Haris
US Army
Roket HIMARS yang dipasok Amerika Serikat ke Ukraina. 

TRIBUNBANTEN.COM - Mantan bos inteligen Amerika Serikat atau CIA, David Petraeus juga menyoroti skala konflik Rusia-Ukraina.

Ia mengatakan banyak hal yang terjadi mirip dengan gejala perang dunia.

“Saya belum pernah melihat hal seperti ini sejak Perang Dunia II,” katanya.

“Rusia tidak terlalu mengesankan dalam hal pengetahuan atau kinerja di medan perang, namun mereka telah menciptakan sistem pertahanan yang cukup luar biasa, dan cukup sulit untuk menembusnya,” klaimnya.

Baca juga: Penyebab 3,3 Juta Pengungsi Ukraina Ogah Balik ke Kampung Masing-masing

Sementara, Ketua Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksey Danilov juga mengklaim perang dunia ketiga telah dimulai sedang berlangsung.

Hal itu, kata dia, merujuk pada konflik Rusia dan Ukraina sudah melibatkan negara-negara jauh di luar kawasan.

Berbicara di Forum Keamanan Kiev pada Selasa (5/9/2023), Aleksey Danilov berpendapat bahwa NATO membutuhkan Ukraina sebagai anggota, karena gejolak global akan terus berlanjut.

“Kami akan memperkuat aliansi,” tegasnya.

“Jika ada yang mengira Perang Dunia III belum dimulai, maka itu salah besar. Ini sudah dimulai. Sempat berlangsung dalam masa hybrid selama beberapa waktu dan kini memasuki fase aktif,” ujarnya.

“Jika seseorang berpikir bahwa konflik di Ukraina adalah untuk menyelesaikan konflik antara Kiev dan Moskow, maka itu adalah sebuah kesalahan. Segalanya menjadi jauh lebih rumit.”

Pada Selasa, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa selama tiga bulan serangan balasannya, Ukraina telah kehilangan sekitar 66.000 tentara dan 7.600 persenjataan berat namun gagal mencapai kemajuan yang signifikan.

Kiev sejauh ini mengklaim telah merebut beberapa desa kecil, namun desa tersebut agak jauh dari garis pertahanan utama Rusia.

Belakangan, Ukraina juga membebaskan desa Robotine di Zaporizhzhia, Ukraina bagian Selatan.

Moskow telah mengatakan selama berbulan-bulan bahwa pertempuran di Ukraina adalah “perang proksi” yang dilancarkan oleh AS dan sekutu NATO-nya melawan Rusia.

Baca juga: Mertua Presiden Zelensky Beli Vila Mewah di Mesir di Saat Ukraina Lagi Perang Hebat Lawan Rusia

Laporan tersebut memperingatkan bahwa pasokan senjata dan pelatihan kepada pasukan Kiev serta pembagian intelijen berarti bahwa negara-negara Barat secara de facto sudah menjadi pihak dalam konflik tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved