Terjadi Lagi! Anak Anggota DPRD dan Polisi Bully Siswi SMA, Sempat Sentuh Bagian Sensitif Korban

Kasus bullying terjadi siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara diduga dilakukan anak anggota DPRD dan Polisi

Editor: Abdul Rosid
Kolase/Tribunnews.com
Kasus bullying terjadi siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara diduga dilakukan anak anggota DPRD dan Polisi 

TRIBUNBANTEN.COM - Kasus bullying atau perundungan di sekolahan kembali terjadi.

Kini yang menjadi korban seorang siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kabupaten Langkat, Sumatra Utara berinisial A.

A jadi korban perundungan oleh siswi yang diduga anak anggota DPRD berinisial BNQ.

Baca juga: Siswa SD di Bogor Diduga Jadi Korban Bully Teman-teman Sekelas, Muka Ditendang hingga Tersungkur

Aksi bullying atau perundungan direkam oleh teman BNR berinisial FDM yang diduga anak seorang anggota polisi.

Melansir Tribun-Medan.com, aksi perundungan tersebut viral di media sosial.

Korban dibully dengan cara diolok-olok.

Tak hanya itu, dalam video yang beredar, tampak pelaku menyentuh bagian sensitif korban.

Sementara aksi bullying itu diduga direkam oleh FDM yang kemudian disebarluaskan di media sosial hingga viral.

Diketahui, aksi perundungan yang dialami A itu terjadi pada Jumat (15/10/2023), di ruang kelas.

Orang tua korban, W mengetahui kasus yang menimpa anaknya pada siang harinya, setelah mendengar dari keterangan teman korban.

Kemudian pada Sabtu (14/10/2023), guru sekolah mendatangi rumah korban.

"Saya tidak dapat menerima kelakuan anak-anak itu terhadap anak saya," ujar W, Minggu (15/10/2023).

Baca juga: Viral Aksi Bully Sekelompok Remaja di Cianjur, Korban Disuruh Cium Kaki hingga Ditendang Kepalanya

Tak hanya guru, orang tua dari pelaku bullying juga telah mendatangi rumahnya pada Sabtu malam.

"Mereka datang baik-baik, ya kami terima. Cuma saya bilang, kejadian ini terjadi di sekolah dan selesainya tidak di rumah ini," tuturnya.

W menegaskan, agar persoalan itu diselesaikan di sekolah, karena peristiwa terjadi di ruang kelas.

Ia pun berharap pelaku yang mem-bully anaknya dikeluarkan dari sekolah.

Namun, harapan itu pupus setelah pihak sekolah menggelar pertemuan antara orang tua pelaku dan korban.

Pertemuan itu berlangsung di ruangan perpustakaan SMA Negeri 1 Stabat, Senin (16/10/2023).

Hasil dari pertemuan itu, pelaku tidak dikeluarkan dari sekolah.

Namun, harapan itu pupus setelah pihak sekolah menggelar pertemuan antara orang tua pelaku dan korban.

Pertemuan itu berlangsung di ruangan perpustakaan SMA Negeri 1 Stabat, Senin (16/10/2023).

Hasil dari pertemuan itu, pelaku tidak dikeluarkan dari sekolah.

Sebagai gantinya, orang tua pelaku memberikan bantuan psikologi kepada korban.

Meski tak puas dengan keputusan itu, W tak bisa berbuat banyak, ia hanya bisa menerimanya.

"Dibilang puas tak puaslah, ya bagaimana lagi."

"Kita dengan adanya pertemuan ini, proseslah sampai waktu minimal dua minggu menerima psikologi yang datang ke rumah," ujarnya, Senin.

Kini, W hanya bisa berharap kondisi mental anaknya bisa segera membaik pasca-insiden tersebut.

Dikatakan W, pihaknya telah meminta agar pelaku bullying dikeluarkan dari sekolah, namun tak dikabulkan.

"Tapi gak dikabulkan, makanya nanti perkembangan (psikolog) akan dilihat," tandasnya.

Apabila dengan pendampingan psikolog kondisi mental anaknya tak kunjung membaik, W akan kembali mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Siswi SMA Diduga Dibully Anak Polisi dan Keponakan Anggota DPRD, Pelaku Tak Dikeluarkan dari Sekolah

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved