Atasi Kemiskinan Ekstrem, Pemprov Jateng Gandeng Baznas dan Astra Internasional

Kesepakatan tersebut akan berlangsung selama tiga tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan.

dokumentasi Pemprov Jateng
Pemprov Banten, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan PT Astra Internasional menandatangani komitmen bersama untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Penandatanganan dilakukan di kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023). 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemprov Banten, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan PT Astra Internasional menandatangani komitmen bersama untuk mengatasi kemiskinan ekstrem.

Penandatanganan dilakukan di kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (19/10/2023).

Kesepakatan tersebut akan berlangsung selama tiga tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan.

Baca juga: Jadi Lumbung Pangan Nasional, Jawa Tengah Siap Dukung Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana, mengatakan pemerintah tidak bisa sendiri melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem.

Peran Baznas Jawa Tengah dan PT Astra Internasional sejauh ini dinilai cukup efektif untuk membantu percepatan itu.

Berdasarkan data BPS per Maret 2023, penduduk miskin di Jawa Tengah sebanyak 3,791 juta orang atau 10,77 persen persen dari total jumlah penduduk di provinsi ini yang tersebar di 35 kabupaten dan kota.

Dari jumlah itu, 1,97 persen masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 desa di 17 kabupaten.

“Ada 17 kabupaten di Jawa Tengah yang menjadi prioritas percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem," kata Nana.

Upaya percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem itu akan terus digenjot hingga akhir 2024.

Caranya dengan dilakukan melalui delapan komponen sasaran, yaitu rumah tidak layak huni (RTLH), listrik, sumber air, jamban, stunting, anak tidak sekolah, disabilitas, dan individu tidak bekerja.

Upaya tersebut dilakukan melalui kolaborasi kelembagaan dan pembiayaan yang bersumber dari pusat, provinsi, kabupaten, desa, Baznas, CSR, BUMN/D, UPZ, dan filantropi.

"Sesuai target nasional pada akhir 2024 nanti, kita memaksimalkan untuk mencapai nol persen untuk kemiskinan ekstrem," ucap Nana.

Baca juga: Sekda Jateng Optimistis GIIAS 2023 Mampu Bangkitkan Perekonomian Masyarakat

Dia berharap lebih banyak perusahaan yang terpanggil untuk masalah kemanusiaan dan mereka mau membantu masyarakat yang membutuhkan.

Adapun ruang lingkup dalam kesepakatan bersama dengan Baznas dan PT Astra Internasional meliputi peningkatan kualitas RTLH, pembangunan jamban sehat, penyediaan modal usaha, dan bidang lain yang berkaitan dengan percepatan penanggulangan kebakaran ekstrem.

Bentuk bantuan yang diberikan oleh Baznas Jateng pada tahun 2023 berupa 255 unit RTLH, 500 unit jamban, dan 1.664 modal usaha.

Pada 2024 dan 2025 direncanakan tiap tahun akan ada bantuan dari Baznas Jateng berupa 750 peningkatan RTLH, 750 unit jamban, dan air bersih 1.700 unit.

Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana, mengungkapkan sejumlah hal yang menjadi fokus Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Yaitu, pengendalian inflasi, penanganan kemiskinan, pengangguran, serta peningkatan sektor pertanian.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs. Nana Sudjana. (istimewa)

Bantuan dari PT Astra Internasional pada 2023 ini berupa 100 unit RTLH, 32 unit jamban komunal, dan 32 unit titik sumber air bersih.

Menurut Nana, ini menjadi perhatian dan prioritas, ada RTLH, jamban, dan bila tidak ada air bersih akan dicarikan sumber di kampung tersebut.

"Di samping itu juga kita kaitkan dengan beasiswa anak dari keluarga miskin, dan modal usaha," ujarnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved