Berita Jamkrindo

Jamkrindo Catat Laba Sebelum Pajak Rp1,28 Triliun

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Jamkrindo juga telah menjamin 4,7 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperas

Editor: Wawan Perdana
Jamkrindo
Plt Direktur Utama PT Jaminan Kredit Indonesia Abdul Bari hadir dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII RI bersama Kementerian UMKM mendampingi Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza dan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik. Jamkrindo berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,28 triliun sepanjang Januari hingga Oktober 2025, serta mencatat volume penjaminan mencapai Rp 206,53 triliun dengan jumlah UMKM-K terjamin sebanyak 4,7 juta pelaku usaha dan turut berperan dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak 15,2 juta orang. 

TRIBUNBANTEN.COM, JAKARTA-PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), mencatatkan kinerja positif hingga akhir Oktober 2025.

Berdasarkan laporan kinerja konsolidasi per Oktober 2025, Jamkrindo berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp1,28 triliun atau 170,39 persen dari target RKAP 2025, serta mencatat volume penjaminan mencapai Rp 206,53 triliun.

Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Jamkrindo juga telah menjamin 4,7 juta pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperas (UMKM-K) di seluruh wilayah Indonesia. 

Melalui penjaminan tersebut, Jamkrindo turut berperan dalam penyerapan tenaga kerja sebanyak 15,2 juta orang, yang menggambarkan luasnya dampak ekonomi dan sosial yang diberikan perusahaan. 

Capaian tersebut menegaskan peran strategis Jamkrindo sebagai perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia dalam memperluas akses pembiayaan yang inklusif, khususnya bagi UMKM-K.

Plt Direktur Utama Jamkrindo, Abdul Bari menegaskan bahwa pencapaian kinerja tersebut merupakan hasil kerja bersama seluruh insan Jamkrindo dalam memperkuat proses bisnis dan kualitas layanan penjaminan. 

Jamkrindo terus mengambil peran sebagai katalisator pertumbuhan UMKM-K melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah.

“Kinerja keuangan yang solid ini mencerminkan penguatan tata kelola, transformasi proses bisnis, serta percepatan digitalisasi layanan penjaminan di Jamkrindo. Lebih jauh, capaian ini menunjukkan komitmen kami untuk menghadirkan

layanan yang membuka akses pembiayaan bagi pelaku usaha, memperluas kesempatan kerja, dan menciptakan dampak sosial yang nyata bagi masyarakat,” ujar Abdul Bari di sela menghadiri Rapat Dengar Pendapat Komis VII DPR RI bersama Kementerian UMKM mendampingi Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri UMKM Helvi Yuni Moraza dan Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik.

Abdul Bari menambahkan bahwa Jamkrindo akan terus memperluas kontribusi melalui penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), skema penjaminan komersial, serta produk suretyship untuk mendukung proyek pembangunan dan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Hal ini sejalan dengan arah strategis perusahaan dalam mendukung pencapaian Asta Cita Pemerintah, khususnya terkait penguatan kewirausahaan, pemerataan ekonomi, dan penciptaan lapangan kerja berkualitas.

“Jamkrindo berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan kinerja keuangan sekaligus memperbesar dampak sosial bagi masyarakat. Melalui inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi strategis dengan para pemangku kepentingan, kami memastikan

layanan penjaminan semakin cepat, mudah, dan terpercaya untuk seluruh pelaku usaha di Indonesia,” ujarnya.

Selain layanan penjaminan, Jamkrindo juga terus memperkuat pemberdayaan UMKM-K melalui sejumlah program literasi, pelatihan, dan pendampingan usaha.

Upaya ini mencakup peningkatan kompetensi pelaku UMKM-K, edukasi pengelolaan keuangan, pengembangan kapasitas digital, serta dukungan promosi usaha.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved