Kasus Cacar Monyet di Banten

Bantah Kemenkes, Kadinkes Ati Pramudji Sebut Kasus Cacar Monyet di Banten Hanya Suspek: Suka Heboh!

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti memberikan penjelasan soal kasus cacar monyet di Banten.

|
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti memberikan penjelasan soal kasus cacar monyet di Banten. Menurut dia, belum ada temuan kasus cacar monyet di Banten. Adapun dua orang diduga terpapar cacar monyet di Tangerang Selatan kata dia, hanya suspek. 

Sakit kepala.

Nyeri otot.

Nyeri punggung.

Kelelahan.

Menggigil.

Pembengkakan kelenjar getah bening.

Biasanya, 1 hingga 3 hari setelah mengalami gejala awal, pengidap cacar monyet akan mengalami ruam. Ruam tersebut bisa muncul di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, mulut, area genital, hingga pada area mata.

Selanjutnya ruam akan berkembang menjadi lesi dengan beberapa tahapan berikut ini:

Makula. Lesi akan berubah warna, tetapi masih berbentuk datar.
Papula.

Lesi akan sedikit terangkat.
Vesikel.

Lesi akan semakin berkembang dan membentuk benjolan dengan cairan bening di dalamnya.
Pustula.

Cairan di dalam lesi akan berubah menjadi warna kekuningan.
Setelah tahap pustula lesi akan menjadi kering dan mengelupas.

Gejala akan dialami selama 2 hingga 4 minggu.

Biasanya, kondisi ini dapat membaik dan menghilang dengan sendirinya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved