4 Nama Pahlawan Nasional asal Banten, Berikut Profil dan Perannya dalam Kemerdekaan

Berikut ini daftar empat nama pahlawan nasional asal Banten. Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, Banten mempunyai empat pahlawan

Editor: Glery Lazuardi
zoom-inlihat foto 4 Nama Pahlawan Nasional asal Banten, Berikut Profil dan Perannya dalam Kemerdekaan
Kolase Tribun Banten
Berikut ini daftar empat nama pahlawan nasional asal Banten. Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, Banten mempunyai empat pahlawan nasional.

Makamnya, yang dikelilingi oleh makam ulama lain dari daerah itu, juga dijadikan situs sejarah resmi oleh Kabupaten Tangerang dan telah lama dikunjungi secara rutin oleh para peziarah.

Banyak penduduk Banten juga mengaku sebagai keturunannya, termasuk sejumlah ulama yang mengaku sebagai keturunannya dan kelompok pengikut aslinya.

Dalam sejumlah literatur yang bercerita tentang Babad Tangerang dan Babad Banten disebutkan, Wangsakara merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrohman.

Bersama dua kerabatnya, Aria Santika dan Aria Yuda Negara, Wangsakara lari ke Tangerang karena tidak setuju dengan saudara kandungnya yang malah berpihak kepada VOC.

Wangsakara yang kemudian memilih menetap di tepian Sungai Cisadane diberi kepercayaan oleh Sultan Maulana Yusuf, pemimpin Kesultanan Banten kala itu, untuk menjaga wilayah yang kini dikenal sebagai Tangerang, khususnya wilayah Lengkong, dari pendudukan VOC. Sehari-hari,

Wangsakara yang juga pernah didapuk sebagai penasihat Kerajaan Mataram menyebarkan ajaran Islam.

Baca juga: Sosok Raden Aria Wangsakara dan Kisah sebagai Pendiri Tangerang, Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Namun, aktivitas Wangsakara menyebarkan ajaran Islam mulai tercium oleh VOC tahun 1652-1653.

Karena dianggap membahayakan kekuasaan, VOC mendirikan benteng di sebelah timur Sungai Cisadane, persis berseberangan dengan wilayah kekuasaan Wangsakara.

VOC pun sampai memprovokasi dan menakuti warga Lengkong Kyai dengan mengarahkan tembakan meriam ke wilayah kekuasaan Wangsakara.

Provokasi itulah yang kemudian memicu pertempuran antara penjajah dan rakyat Tangerang.

Kegigihan rakyat di bawah kepemimpinan Raden Aria Wangsakara yang melakukan pertempuran selama tujuh bulan berturut-turut itupun membuahkan hasil.

VOC gagal merebut wilayah Lengkong yang berhasil dipertahankan oleh Wangsakara dan para pengikutnya.

Wangsakara sendiri gugur pada tahun 1720 di Ciledug dan dimakamkan di Lengkong Kyai, Kabupaten Tangerang.

Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad (Sultan Banten periode 1640–1650) dan Ratu Martakusuma.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved