4 Nama Pahlawan Nasional asal Banten, Berikut Profil dan Perannya dalam Kemerdekaan
Berikut ini daftar empat nama pahlawan nasional asal Banten. Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, Banten mempunyai empat pahlawan

Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa ingin mewujudkan Banten sebagai kerajaan Islam terbesar di Indonesia (Nusantara).
Di bidang ekonomi, Tirtayasa berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan membuka sawah-sawah baru dan mengembangkan irigasi.
Di bidang keagamaan, Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat Syekh Yusuf sebagai mufti sekaligus penasehat kesultanan.
Ia juga memberikan kepercayaan kepada Syekh Yusuf untuk mendidik anak-anaknya tentang agama. Selain itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga menikahkan putrinya yang bernama Siti Syarifah dengan Syaikh Yusuf.
Ketika terjadi sengketa dengan putra mahkota, Sultan Haji dan ( pangeran purbaya ), Belanda ikut campur dengan cara bersekutu dengan Sultan Haji untuk menyingkirkan Sultan Ageng Tirtayasa. Saat Tirtayasa mengepung pasukan Sultan Haji di Sorosowan (Banten), Belanda membantu Sultan Haji dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Kapten Tack dan Saint-Martin
Baca juga: 23 Link Twibbon Hari Pahlawan 10 November 2023 Desain Kekinian, Bisa Jadi Foto Profil WhatsApp
Syafruddin Prawiranegara
Mr Syafruddin Prawiranegara adalah seorang pejuang kemerdekaan, menteri, gubernur Bank Indonesia, wakil perdana menteri, dan pernah menjabat Ketua (setingkat presiden) Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Ia menerima mandat dari Presiden Soekarno ketika pemerintahan Republik Indonesia yang kala itu beribukota di Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda akibat Agresi Militer Belanda ll pada 19 Desember 1948.
la kemudian menjadi Perdana Menteri bagi kabinet tandingan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) di Sumatera Tengah tahun 1958.
Sebelum kemerdekan, Syafruddin pernah bekerja sebagai pegawai siaran radio swasta (1939-1940), petugas Departemen Keuangan Belanda (1940-1942), serta pegawai Departemen Keuangan Jepang.
Setelah kemerdekaan Indonesia, ia menjadi anggota Badan Pekerja KNIP (1945), yang bertugas sebagai badan legislatif di Indonesia sebelum terbentuknya MPR dan DPR.
KNIP diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan garis-garis Besar Haluan Negara.
Syafruddin adalah orang yang ditugaskan Soekarno dan Hatta untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI), ketika Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap Agresi Militer I, kemudian diasingkan oleh Belanda ke Pulau Bangka pada 1948.
Hatta yang telah menduga Soekarno dan dirinya bakal ditahan Belanda segera memberi mandat kepada SJafruddin untuk melanjutkan pemerintahan, agar tak terjadi kekosongan kekuasaan.
Atas usaha Pemerintah Darurat, Belanda terpaksa berunding dengan Indonesia.
Perjanjian Roem-Royen mengakhiri upaya Belanda dan akhirnya Soekarno dan kawan-kawan dibebaskan dan kembali ke Yogyakarta.
Pada 13 Juli 1949 diadakan sidang antara PDRI dengan Presiden Soekarno, Wakil Presiden Hatta, serta sejumlah menteri kedua kabinet.
Serah terima pengembalian mandat dari PDRI secara resmi terjadi pada 14 Juli 1949 di Jakarta.
Brigjen KH Syam'un
Syam'un lahir di kampung Beji pada tanggal 15 April 1883. Lokasi kelahirannya masuk dalam wilayah Desa Bojonegara, Kecamatan Cilegon, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten.
Nama ibunya adalah Siti Hajar, sedangkan ayahnya bernama Alwiyan.
Keluarganya merupakan keturunan kyai asal Banten.
Kakek dari jalur keluarga ibunya bernama Wasyid merupakan salah satu tokoh dalam peristiwa Geger Cilegon 1888.
Peristiwa ini terjadi sebagai bentuk perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda.
Pada umur 11 Tahun, KH. Syam’un melanjutkan studi ke Mekkah (1905—1910) dan berguru di Masjid Al-Haram tempat ahli-ahli ke-Islaman terbaik di dunia berkumpul membagi ilmu. Pendidikan akademinya dilalui di Al-Azhar University Cairo Mesir (1910—1915).
Baca juga: Daftar 35 Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November 2023, Inspiratif dan Bangkitkan Semangat
Pada tahun 1916, Syam’un mendirikan Pondok Pesantren Al-Khairiyah di Citangkil, Desa Warnasari, Kecamatan Grogol, Kabupaten Serang, Keresidenan Banten.
Namanya kemudian diubah menjadi Perguruan Islam Al-Khairiyah.
Mulai tahun 1942 hingga tahun 1945, Syam’un bergabung menjadi anggota Pembela Tanah Air (PETA).
Organisasi ini merupakan gerakan pemuda bentukan Jepang.
Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.
Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang.
Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.
Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945—1949.
Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam'un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.
Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang Kab. Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang.
Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya KH. Jasim.
Brigjen KH. Syam’un meninggal pada tanggal 2 Maret 1949 sekitar pukul 4:45 subuh. Ia wafat di Desa Kamasan Anyer.
Sebelumnya, ia mengalami sakit selama 4 hari sejak tanggal 27 Februari 1949.
Menjelang wafatnya, ia ditemani oleh istrinya.
Pada saat meninggal, pangkat militer KH Syam'un adalah Kolonel, kerena jasa jasanya, kemudian mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi Brigadir Jenderal Anumerta.
Pada tanggal 8 November 2018, Pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Ir. Joko Widodo menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional dengan diterbitkannya Keppres No 123/TK/Tahun 2018, tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
pahlawan
pahlawan nasional
Banten
Syafruddin Prawiranegara
Sultan Ageng Tirtayasa
Raden Aria Wangsakara
Brigjen KH Syamun
Prakiraan Cuaca Banten Hari Ini, Kamis 28 Agustus 2025 di Serang, Pandeglang, Lebak hingga Tangerang |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Serang, Lebak, Cilegon, Pandeglang, dan kabupaten Serang, Kamis 28 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Dinkes Buka Data, Angka Stunting di Kabupaten Tangerang Banten Turun Drastis |
![]() |
---|
Porprov Banten 2026 Digelar di Tangsel, Pemkot Mulai Sususun Anggaran dan Venue |
![]() |
---|
Pertandingan Dewa United Banten FC vs Persija Jakarta Akan Digelar Tanpa Penonton di BIS Kota Serang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.