Sejarah Asal Usul dan Arti Nama Malingping, Daerah di Lebak Terkenal Kuliner Lemeng dan Bakso Ikan

Sejarah asal usul dan arti nama Malingping daerah di Kabupaten Lebak yang terkenal kuliner lemeng dan bakso ikan.

Editor: Abdul Rosid
Kolase
Sejarah asal usul dan arti nama Malingping, daerah di Kabupaten Lebak Banten yang terkenal kuliner lemeng dan bakso ikan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Malingping merupakan satu daerah yang berada di Kabupaten Lebak, Banten. 

Daerah ini terkenal dengan wisata pantai, kuliner Lemeng atau Leumeung, dan bakso ikan. Meski sudah terkenal banyak yang belum mengetahui asal usul dan arti nama Malingping.

Dikutip dari skripsi yang dituliskan oleh mahasiswa UIN SMH Banten yang membahas tentang Malingping, termasuk asal usul dan arti namanya.

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini Asal Usul dan Arti Nama Anyer, Daerah di Banten dengan Beragam Wisata Pantai

Berdasarkan tulisan tersebut, asal mula nama Malingping terdapat beberapa versi cerita.

Versi pertama adalah berkaitan dengan kedatangan seorang pedagang yang berkebangsaan Cina bernama Ma’ Lingping ke tanah Banten.

Ma’ Lingping melakukan hubungan dagang dengan penduduk lokal sampai ke pelosok daerah di Banten. 

Pada suatu waktu tibalah di satu daerah di bagian selatan Banten, di sana ia kemudian membuka lahan untuk dijadikan pemukiman. 

Baca juga: Asal Usul dan Arti Nama Tanjung Lesung, Daerah di Pandeglang Terkenal Keindahan Pantainya

Lambat laun pemukiman tersebut semakin ramai dan semakin banyak orang yang datang berdagang, menjadi petani dan nelayan.

Setelah Ma’ Lingping meninggal dunia maka untuk mengabadikan namanya, daerah yang dibukanya untuk dijadikan pemukiman tersebut dinamakan Malingping.

Versi kedua, cerita bermula saat Mbah Raden Mina 

memanggil sepupunya dari Sumedang yaitu Mbah Mualim Emping untuk membantu mengelola Ibu Kota Cilangkahan yang berada di Banten Kidul. 

Setelah Mbah Mualim Emping tiba di Banten Kidul 

(Cilangkahan), beliau menjadi pusatnya ilmu bagi masyarakat sekitar, khususnya ajaran tentang agama Islam. 


Pada awalnya beliau mendidik masyarakat mengenai ajaran Islam di kampung Kaum (sekarang masuk wilayah Malingping Utara), setelah itu pindah ke kampung Pedes, Cempakasari (sekarang masuk wilayah Malingping Selatan). 

Hingga pada suatu hari, Mbah Mualim Emping wafat dan dimakamkan di Karamat, nama Tempat Pemakamam Umum yang terletak di kampung Polotot desa Sukaraja kecamatan Malingping

Sampai sekarang masyarakat sekitar mengkramatkan makam beliau dan biasa menyebutnya dengan ‘kuburan panjang’.

Itulah asal mula nama Malingping yang merupakan nama seorang tokoh yang berperan penting dalam mengelola Ibu Kota Cilangkahan di Banten Kidul, khususnya dalam memberikan pendidikan terhadap masyarakat mengenai ajaran agama Islam.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved