Pengungsi Rohingya Ternyata Diberangkatkan Agen dengan Membayar Uang Rp 127 Juta, Berakhir Ditipu

Pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia khususnya Aceh ternyata membayar Rp 127 juta kepada agen untuk diberangkatkan ke negara tujuan

Editor: Siti Nurul Hamidah
SERAMBINEWS.COM/MAULIDI ALFATA
Pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia khususnya Aceh ternyata membayar Rp 127 juta kepada agen untuk diberangkatkan ke negara tujuan 

TRIBUNBANTEN.COM, IDI - Pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia khususnya Aceh ternyata membayar Rp 127 juta kepada agen untuk diberangkatkan ke negara tujuan.

Negara tujuan pengungsi Rohingya adalah Indonesia dan Malaysia.

Hal ini terungkap usai 50 imigran Rohingya mendarat di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Idi Cut, Aceh Timur pada Kamis (14/12/2023) lalu.

Seorang pengungsi Rohingya yang bisa berbahasa Melayu mengungkap fakta sebenarnya tentang di balik layar keberangkatan pengungsi Rohingya.

Usut punya usut, untuk bisa pergi ke negara tujuan, pengungsi Rohingya harus membayar 12 ribu Kyat Burma atau setara dengan Rp 127 juta.

Mereka diberangkatkan oleh sebuah agen khusus yang akan memandu dalam perjalanan laut.

Hal ini dibocorkan oleh Md Mamun (24), ia adalah salah satu pengungsi yang ditipu oleh agen.

Md Mamun dan rombongan ditipu agen terkait negara tujuan mereka, niat hati ingin pergi ke Malaysia, namun oleh Agen malah didaratkan di Indonesia.

Md Mamun (24), pengungsi Rohingya
Md Mamun (24), pengungsi Rohingya yang dapat berbahasa Melayu, ia adalah salah satu pengungsi yang ditipu oleh agen

Baca juga: Kata Gibran soal Pengungsi Rohingya Terus-menerus Datang ke Aceh: Nggak Perlu Saya Jawab ya

Mereka menempuh perjalanan panjang untuk keluar dari Myanmar dan sampai pada negara tujuan.

Perjalanan panjang pun ditempuh 50 orang etnis Rohingya, 19 hari hidup di laut dengan kekurangan makanan, namun malah didaratkan di Indonesia, bukannya Malaysia sebagai negara tujuan mereka.

Mereka mendarat di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Idi Cut, Gampong Seneubok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12/2023).

"Saat di kapal, kami hanya makan sedikit karena kehabisan persediaan makanan. Ini sudah lima hari kami tidak makan, hanya minum air saja," kata Md Mamun.

Kapal yang mereka tumpangi terdiri dari lima puluh orang, dan tidak hanya satu kapal yang berangkat dari Myanmar, ada satu kapal lain dengan total 126 penumpang yang berlayar lebih dulu.

"Kami 50 orang satu kapal, ada satu kapal lagi yang sudah menuju Malaysia dengan 126 orang penumpang. Kapal kami hanya laki-laki semua," tambahnya.

Imigran yang terdiri dari Rohingya dan warga Bangladesh ini bermaksud masuk ke Malaysia, tetapi agen-agen yang mereka ikuti malah meyakinkan mereka bahwa masuk ke Indonesia adalah pilihan yang lebih baik.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved