Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten Pagi Ini hingga Terasa Sampai Bandung, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Bayah, Banten, Rabu (3/1/2024) sekitar pukul 07.53 WIB.

Via TribunBatam.com
Gempa dengan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Bayah, Banten, Rabu (3/1/2024) sekitar pukul 07.53 WIB. 

Terdapat dua wilayah di Banten yang menjadi lokasi rawan gempa, yakni di Lebak dan Pandeglang.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang, Suwardi, mengatakan Banten selatan memang kerap terjadi gempa.

"Sebaran pusat gempabumi (episenter) umumnya berada di laut, yaitu pada zona pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia di bagian selatan Provinsi Banten hingga Jawa Barat," ujarnya dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.

Baca juga: Dua Wilayah Rawan Gempa di Banten, 1.609 Kali Tanah Jawara Diguncang pada 2023

Dia mengungkapkan pada periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2023, di wilayah Banten dan sekitarnya telah terjadi gempabumi tektonik sebanyak 1.609 kali.

Jumlah kejadian gempa bumi meningkat 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebanyak 1.522 kali gempa.

Disebutkan dia, kekuatan gempabumi yang terjadi di Provinsi Banten bervariasi dari Magnitudo 1,2 hingga Magnetudo 5,9.

Gempabumi dengan kekuatan dibawah magnitudo 3 paling dominan terjadi, sekitar 927 kejadian.

"Gempabumi dengan kekuatan magnitudo 3 sampai magnetudo 5 sebanyak 664 kejadian," ujar Suwardi.

Gempa bumi berdasarkan kedalamannya, tercatat 89 persen atau 1432 kejadian gempabumi terjadi pada kedalaman dangkal dibawah 60 kilimeter Kemudian dan 10 persen atau 163 kejadian gempabumi terjadi di kedalaman menengah 60 sampai 300 kilometer.

"Serta 1 persen atau 14 kejadian gempabumi di kedalaman dalam diatas 300 kilometer," kata Suwradi.

Suwardi menambhkan, gempabumi yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat Banten sebanyak 14 kali.

Namun hanya satu kejadian gempabumi yang berepisenter di luar wilayah Provinsi Banten yakni pada tanggal 14 April 2023 dengan magnitudi 6.9 Kota TubanJawa Timur.

Dari peta aktivitas gempabumi, lanjut Suwardi, paling aktif terjadi di Provinsi Banten adalah Zona A yakni terusan sesar semangko, patahan Ujung Kulon.

Kedua di Zona B yakni Patahan Cimandiri, dan Patahan Pelabuhan Ratu, dan Zona Megathrust.

"Wilayah pesisir di Provinsi Banten memiliki potensi terdampak tsunami yang dibangkitkan dari faktor tektonik atau gempabumi kuat di zona subduksi dan non tektonik yakni erupsi vulkanik dan longsoran di laut," tandas Suwardi.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved