Ini Jalur Tengkorak Rawan Kecelakaan di Cilegon: Rata-rata Korban Meninggal, Ternyata Jalur Wisata
Rata-rata korban kecelakaan di jalur menuju kawasan wisata ini meninggal dunia.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Jalan Raya Anyer-Cilangka menjadi yang pertama lokasi rawan kecelakaan di wilayah hukum Polres Cilegon.
Rata-rata korban kecelakaan di jalur menuju kawasan wisata ini meninggal dunia.
Di wilayah hukum Polres Cilegon, ada sejumlah titik lokasi rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas dan disebut sebagai jalur tengkorak.
Baca juga: 645 Orang Meninggal Dunia Akibat Terlibat Kecelakaan di Banten Selama Tahun 2023
Berdasarkan data Satlantas Polres Cilegon terjadi ratusan kasus kecelakaan sepanjang 2023.
"Paling banyak di Jalan Anyer-Cinangka," kata Kanit Gakkum Satlantas Polres Cilegon Ipda Dwi Maryanto di kantornya, Jumat (5/1/2024).
Setelah Jalan Raya Anyer-Cinangka, urutan kedua rawan kecelakaan lalu lintas ada di Jalan Cilegon-Merak.
"Tepanya di daerah PDB dan sekitarnya sama Lopak. Beberapa kali terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ucapnya.
Kemudian Jalan Cilegon-Merak lainnya, tepatnya di daerah Lopak, dekat putaran Merak Beach juga disebut sebagai jalan yang rawan kecelakaan.
"Bisa disebut jalan tengkorak. Pas putaran Merak Beach itu gelap rambu-rambu kurang, tikungan enggak kelihatan, walaupun marka sudah benar tapi tidak ada cermin cembung dari sana," ujarnya.
Sepanjang 2023, tercatat 157 kasus kecelakaan di wilayah Polres Cilegon dengan 23 kasus yang mengakibatkan korban meninggal dunia, luka berat 32 kasus, dan luka ringan 160 kasus.
Jika dilihat kasusnya, hampir didominasi kecelakaan tunggal sebanyak 15 kasus dan tabrak lari 39 kasus.
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini, Pemotor di BSD Tangerang Tewas Usai Tabrak Bagian Belakang Truk
Jika dilihat dari usia korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas rentang usia 0-9 tahun sebanyak 10 orang, usia 10-15 tahun 15 orang, usia 16-30 tahun 76 orang, usia 31-40 tahun 37 orang, usia 41-50 tahun 33 orang, dan usia 51 ke atas sebanyak 44 orang.
"Untuk kerugian material selama 2023 sebesar Rp 220.600.000," kata Dwi.
Adapun penyebab dari kecelakaan tersebut, diduga karena beberapa faktor.
Di antaranya karena adanya faktor alam, jalan, kendaraan, teknologi, pengemudi atau human error, dan lain-lain.
Baca juga: Daftar Nama Korban Kecelakaan Adu Banteng Bus Primajasa vs Toyota Vios di Jalan Cilegon-Merak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.