Debat Pilpres 2024

Ini Pemaparan Lengkap Visi Misi Ganjar Pranowo Tentang Politik Luar Negeri dan Pertahanan Barusan

Berikut ini adalah isi visi misi Calon Presiden atau Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo di bidang pertahanan dan politik luar negeri.

|
Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Haris
Tayangan Live Metro TV
Ganjar Pranowo saat memaparkan visi misi dalam debat Capres ketiga, Minggu (7/1/2024). 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini adalah isi visi misi Calon Presiden atau Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo di bidang pertahanan dan politik luar negeri.

Ganjar Pranowo menyampaikan visi misi tersebut, saat mengawali Debat Pilpres Ketiga, pada Minggu (7/1/2023) malam.

Simak pemaparan visi misi Ganjar Pranowo berikut ini: 

"Bapak ibu sekalian, kami membaca sekaligus mencatat persoalan luar negeri, pertahanan keamanan, yang pertama, politik luar negeri kita adalah alat untuk negosiasi dengan kepentingan luar, tetapi kepentingan nasional harus dinomor satukan."

"Kenapa itu menjadi penting? Karena kita mesti betul-betul bisa melakukan redefinisi terhadap politik luar negeri yang bebas aktif, yang disesuaikan dengan kondisi yang kekinian."

"Ini penting, karena apa? Karena perlu untuk memilih dan memilah dan memprioritaskan, yang menjadi kekuatan keinginan dari bangsa dan negara ini."

 

 

"Rakyat butuh bekerja, rakyat butuh lapangan kerja yang lebih banyak, investasi yang lebih banyak, maka kita mesti memperkuat insfrastruktur diplomasi kita, duta besar, para diplomat."

"Dan tentu saja kita tidak pernah lupa, Indonesia selalu setia dengan kesepakatan yang pernah diambil."

"Dekoloniasasi dilakukan, mendorong meyakinkan kita semua untuk membebaskan seluruh bangsa, tanpa mengintervensi satu dengan yang lain, dan inilah komitmen kita dengan Palestina yang kita dukung terus menerus."

"Sistem pertahanan rakyat semesta mesti kita dorong, kita lapisi berlapis lapis. Kita perlu melakukan penataan gelar pasukan, karena IKN menjadi pusat grafitasi baru, dan ini bagian dari antisipasi tarung global antara AS dan Tiongkok."

"Untuk itulah pertahanan kita mesti masuk pada wilayah 5.0, dengan teknologi sakti, dengan rudal hipersonik, senjata siber, sensor quantum, dan itu bisa dilakukan kalau anggaran Kemenhan itu 1 sampai 2 persen dari PDB."

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved