3 Pria Tewas dalam Kesendirian, Begini Cerita dan Kisah Hidupnya: Ada Warga Tangsel
Sebanyak tiga pria tewas dalam kesendirian. Insiden itu terjadi di tempat berbeda selama kurun waktu November 2023 hingga Januari 2024.
“Iya, dia tidur di gubuk setiap hari. Tiga bulan yang lalu, dia minta tolong sama saya untuk numpang tinggal. Saya bilang, ‘ya sudah, di situ saja. Cari saja kayu-kayu buat bale’,” ungkap Syarifudin.
“(Minta izin ke saya) karena kan saya yang setiap hari urus lingkungan sampah di sini. Pada saat itu kan gubuk ada yang bocor. Nah, sama dia ditambal pakai terpal yang diambil dari TPS ini,” lanjutnya.
Sementara, alasan Rohmanto tinggal di gubuk kecil karena sudah tidak sanggup lagi membayar biaya sewa rumah kontrakan setiap bulan.
Baca juga: Seorang Dokter di Tangsel Ditemukan Tewas di Rumah Tak Layak Huni, Diduga Depresi
“Sudah enggak mampu, enggak bisa mencukupi. Buat makan sehari-hari juga susah. Makanya dia ke sini. Dia pakai terpal dan pakai plastik, dia benarkan sendiri,” tutur Syarifudin.
Saat itu, Syafrudin merasa iba dengan Rohmanto. Ia tidak “memanfaatkan” keadaan dengan menarik biaya sewa tinggal di gubuk.
“Saya enggak duitin, enggak. Enggak disewakan sama saya. Dia mau kasih juga saya tolak, 'ini buat sebulan', 'jangan-jangan'. Ya saya kasihan melihatnya,” katanya.
“(Justru) kalau dia pingin mandi di sini, saya bawain air bersih dari rumah, segalon. Dia mandi di sini. Tapi terkadang dia juga kasih saya rokok sebatang atau dua batang. Ya enggak apa,” tambah Syarifudin.
Tak diketahui keluarganya Selama tiga bulan terakhir, Rohmanto tidak pernah mengungkapkan keberadaan keluarganya.
Padahal, Syafrudin sering kali bertanya dan membujuk mendiang.
Tetapi, respons Rohmanto cenderung diam saat ditanya Syarifudin tentang keluarga.
“Saya sering tanya, ‘Pak, punya saudara di sini (Jakarta) enggak? Kalau bapak kenapa-kenapa, misal sakit atau apa, kan saya yang tanggung jawab’. Tapi dia enggak pernah kasih tahu. Diam saja, enggak mau jawab,” kata Syarifudin.
Syafrudin juga sempat membujuk Rohmanto untuk pulang kampung bersama demi mengetahui keberadaan keluarga almarhum.
Baca juga: Pesan Wali Kota Helldy Agustian saat Lantik Ratusan Pejabat PNS Pemkot Cilegon
Tapi, hasilnya tetap nihil.
Mendiang tidak pernah menjawab ajakan pulang kampung bersama dari Syarifudin.
“Atau begini, ‘kalau punya ongkos, kita pulang kampung bareng ayo, Pak. Entar main-main ke kampung bapak ya’. Eh, enggak tahunya, kejadiannya kayak begini,” pungkas Syarifudin.
| Samsat Kota Serang Buka Opsi Layanan Sampai Tengah Malam, Hari Terakhir Pemutihan Pajak Kendaraan |
|
|---|
| Harga Terjangkau, Ini 5 Rekomendasi Warung Nasi Padang Enak di Kota Serang |
|
|---|
| Rekomendasi Tempat Makan Siang Nikmat di Kota Serang: RM Taman Jaya Ujung Kulon, Banyak Pilihan Menu |
|
|---|
| Dishub Banten akan Pasang 22 Rambu Larangan Truk Tambang Melintas, Ini Daftar Lokasinya |
|
|---|
| Dede Rohana Terima Aspirasi Soal Infrastruktur hingga Masalah Truk Tambang saat Reses di Cilegon |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.