Sirine Bunyi Peringatkan Warga untuk Segera Evakuasi Jika Gempa Berpotensi Tsunami di Banten
Petugas akan memencet tombol sirene tersebut jika ada potensi terjadinya tsunami pasca-gempa bumi.
Nana mengaku di Cilegon sudah banyak intervensi untuk mitigasi, baik nasional, provinsi, lokal, maupun corporate social responsibility (CSR).
"Tsunami setinggi delapan meter itu prediksi tertinggi. Yang juga perlu diperhatikan di Cilegon adalah perusahaan dengan kimia radioaktifnya. Semoga sudah punya standardisasi penanganan," ujarnya.
Dalam memitigasi, BPBD Banten juga membentuk desa tangguh untuk memperkuat masyarakat dalam menghadapi bencana alam.
"Sasarannya sampai ke keluarga. Bagaimana mereka mengidentifikasi dan mengimplementasi tanggap bencana," ucap Nana.
Pelatihan dan edukasi yang diberikan BPBD Banten yang menyasar hingga keluarga ini agar mereka tidak hanya bisa menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi juga lingkungan sekitar, seperti lansia dan anak-anak.
Baca juga: 5 November Memperingati Hari Apa? Ini Sejarah HCPSN dan Hari Kesadaran Tsunami Sedunia
BPBD Banten melakukan berbagai cara dan upaya agar meminimalisasi jumlah korban akibat bencana alam.
Bahkan, BPBD Banten juga menyiapkan simulasi saat black out, yaitu tidak ada aliran listrik dan sinyal ponsel.
"Kami sudah simulasikan dan informasikan kepada masyarakat, ya kembali ke alam. Apakah pakai sandi, peluit, atau kentongan," ucapnya.
Menurut Nana, pihaknya tidak hanya fokus dalam penanganan bencana tsunami, tetapi juga yang lain, seperti banjir bandan dan angin puting beliung.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.