Bau Gas Kimia PT Chandra Asri
Buntut Bau Gas Kimia PT Chandra Asri, Emak-emak dan Anak-anak Warga Ciwandan Cilegon Unjuk Rasa
pembakaran gas tersebut kemudian menimbulkan bau menyengat, hingga membuat sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit.
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Ratusan warga Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, menggelar unjuk rasa di belakang pabrik PT Chandra Asri Pacific (CAP) Tbk, Selasa (23/1/2024).
Unjuk rasa yang didominasi emak-emak dan anak-anak itu buntut keluhan bau menyengat yang diduga berasal dari pabrik PT CAP.
Sebelumnya, Sabtu (17/1/2024), terjadi gangguan alat di PT CAP yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong (flare stack).
Baca juga: 7 Karyawan PT Chandra Asri Cilegon Diperiksa Polisi Buntut Pembakaran Gas Timbulkan Bau Menyengat
Dampak pembakaran gas tersebut kemudian menimbulkan bau menyengat, hingga membuat sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit.
Caswati, seorang warga, mengatakan aksi unjuk rasa itu dilakukan secara dadakan sekitar pukul 12.30.
"Tadi kita demo itu habis Zuhur. Ratusan orang ada bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak semuanya ikut demo," ujarnya kepada TribunBanten.com seusai menggelar aksi unjuk rasa, Selasa.
Menurut dia, unjuk rasa itu karena keluhan warga soal bau menyengat hingga berdampak pada gangguan kesehatan.
Dampak dari adanya bau gas itu membuat sejumlah warga dilarikan ke Puskesmas.
"Soalnya enggak tahan baunya, bikin sesak napas, bikin batuk, terus mulut terasa pahit, sampai ada yang pingsan," ucapnya.
Atas insiden itu, kata dia, warga Kelurahan Gunung Sugih bergerak bersama untuk menuntut pertanggungjawaban pihak Chandra Asri.
Tuntutan warga adalah memminta perhatian kesehatan dari pihak Chandra Asri.
Baca juga: Polri Pastikan Kondisi Kota Cilegon Aman Pasca Kebocoran Gas di Chandra Asri
Siti, warga lainnya, yang ikut berunjuk rasa, mengaku menuntut pertanggungjawaban pihak PT Chandra Asri.
"Kita minta pertanggungjawaban atas kondisi kesehatan warga Gunung Sugih, makanya tadi pada demo ibu-ibunya ke sana," ujarnya.
Siti menyebut, dampak dari adanya bau menyengat yang diduga berasal dari PT CAP banyak warga sekitar dibawa ke rumah sakit.
"Sekarang aja ada yang masih dirawat sekitar empat orang di Puskesmas Ciwandan," katanya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.