Bau Gas Kimia PT Chandra Asri

Buntut Bau Gas Kimia PT Chandra Asri, Emak-emak dan Anak-anak Warga Ciwandan Cilegon Unjuk Rasa

pembakaran gas tersebut kemudian menimbulkan bau menyengat, hingga membuat sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit.

TribunBanten.com/Ahmad Tajudin
Caswati dan Siti yang ikut berunjukrasa untuk meminta pertanggungjawaban PT Chandra Asri buntut bau menyengat di permukiman warga, Selasa (23/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin


TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Ratusan warga Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, menggelar unjuk rasa di belakang pabrik PT Chandra Asri Pacific (CAP) Tbk, Selasa (23/1/2024).

Unjuk rasa yang didominasi emak-emak dan anak-anak itu buntut keluhan bau menyengat yang diduga berasal dari pabrik PT CAP.

Sebelumnya, Sabtu (17/1/2024), terjadi gangguan alat di PT CAP yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong (flare stack).

Baca juga: 7 Karyawan PT Chandra Asri Cilegon Diperiksa Polisi Buntut Pembakaran Gas Timbulkan Bau Menyengat

Dampak pembakaran gas tersebut kemudian menimbulkan bau menyengat, hingga membuat sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit.

Caswati, seorang warga, mengatakan aksi unjuk rasa itu dilakukan secara dadakan sekitar pukul 12.30.

"Tadi kita demo itu habis Zuhur. Ratusan orang ada bapak-bapak, ibu-ibu, anak-anak semuanya ikut demo," ujarnya kepada TribunBanten.com seusai menggelar aksi unjuk rasa, Selasa.

Menurut dia, unjuk rasa itu karena keluhan warga soal bau menyengat hingga berdampak pada gangguan kesehatan.

Dampak dari adanya bau gas itu membuat sejumlah warga dilarikan ke Puskesmas.

"Soalnya enggak tahan baunya, bikin sesak napas, bikin batuk, terus mulut terasa pahit, sampai ada yang pingsan," ucapnya.

Atas insiden itu, kata dia, warga Kelurahan Gunung Sugih bergerak bersama untuk menuntut pertanggungjawaban pihak Chandra Asri.

Tuntutan warga adalah memminta perhatian kesehatan dari pihak Chandra Asri.

Baca juga: Polri Pastikan Kondisi Kota Cilegon Aman Pasca Kebocoran Gas di Chandra Asri

Siti, warga lainnya, yang ikut berunjuk rasa, mengaku menuntut pertanggungjawaban pihak PT Chandra Asri.

"Kita minta pertanggungjawaban atas kondisi kesehatan warga Gunung Sugih, makanya tadi pada demo ibu-ibunya ke sana," ujarnya.

Siti menyebut, dampak dari adanya bau menyengat yang diduga berasal dari PT CAP banyak warga sekitar dibawa ke rumah sakit.

"Sekarang aja ada yang masih dirawat sekitar empat orang di Puskesmas Ciwandan," katanya.

 

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved