Penjelasan Buya Yahya soal Hukum Lihat Kemaluan Istri/Suami saat Puasa Ramadan, Pasutri Wajib Tahu!

Simak penjelasan Buya Yahya tentang bagaimana hukum melihat kemaluan istri saat berpuasa Ramadhan.

Editor: Ahmad Haris
Tangkap Layar
Simak penjelasan Buya Yahya tentang bagaimana hukum melihat kemaluan istri saat berpuasa Ramadhan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini adalah penjelasan Buya Yahya, tentang bagaimana hukum melihat kemaluan istri saat puasa Ramadan.

Diketahui, umat Islam sebentar lagi akan memasuki dan menjalani ibadah puasa Ramadan 2024. 

Seperti kita tahu bersama, salah satu ujian saat menjalankan puasa Ramadhan ialah adanya godaan syahwat.

Baca juga: Manfaat Puasa di Bulan Ramadan 1445 H/2024, Salah Satunya Mengalahkan Syahwat

Sehingga dalam menjalankan ibadah ini, kita perlu berhati-hati menjaga diri agar tidak membatalkan puasa dan dapat mengurangi pahala puasa itu sendiri.

Satu hal yang sering kita dengar dimasyarakat terkait batalnya puasa seseorang ketika melihat kemaluan pasangan, namun benarkah demikian?

Lantas bagaimana hukumnya jika hanya melihat kemaluannya saja?

Bahasan ini muncul saat Buya Yahya mendapat pertanyaan dari seorang jamaah terkait hukum melihat kemaluan pasangan saat berpuasa.

Simak penjelasan Buya Yahya terkait hukum melihat kemaluan pasangan saat berpuasa yang dilansir dari buyayahya.org, Kamis (7/3/2024) berikut ini.

Pertanyaan

Assallamu’alaikum Wr. Wb. Buya, saya mau tanya bagaimana hukum melihat kemaluan istri atau suami hingga bersyahwat ketika puasa ramadhan?
Terimakasih

Jawaban

Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Melihat (mohon maaf) kemaluan istri bagi seorang suami adalah tidak haram begitu juga sebaliknya, akan tetapi hanya makruh saja.

Disaat di bulan Ramadhan hukumnya adalah sama tidak haram dan hanya makruh.

"Kecuali jika melihat akan membangkitkan syahwatnya hingga keluar air mani atau menjadi bersenggama maka saat itu menjadi haram," ujarnya.

Menurutnya, jika hanya melihat saja biarpun dengan syahwat asal tidak sampai menyebabkan keluar mani atau melakukan persenggamaan maka itu tidak diharamkan.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved