Hati-Hati Gula Darah Tinggi saat Puasa Ramadan, Dinkes Cilegon Beri Tips Memilih Makanan Takjil

Buat kalian masyarakat Provinsi Banten, khususnya warga Kota Cilegon yang saat ini sedang menjalani ibadah puasa Ramadan 1445 H/Tahun 2024.

|
Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Ahmad Haris
TRIBUNBANTEN.COM/Tajudin
Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Cilegon, Rully Kusumawardani. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA CILEGON - Dinas Kesehatan Kota Cilegon mengimbau masyarakat, agar jangan salah pilih makanan saat berbuka puasa Ramadan, yang bisa menyebabkan gula darah tinggi.

Selain bisa membahayakan tubuh, gula darah tinggi bisa mendatangkan berbagai macam jenis penyakit.

Kabid Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kota Cilegon, Rully Kusumawardani menyampaikan, sebelum berbuka puasa harus memperhatikan makanan yang akan kita konsumsi.

Baca juga: Pastikan Aman Dikonsumsi, Dinkes Cilegon Bersama BBPOM Serang Lakukan Pengawasan Makanan Takjil

"Takjil ini adalah rangkaian menu berbuka terutama umat muslim yang sedang melaksanakan puasa, jadi tetap diperhitungkan, kadar kalorinya dan gizinya harus diperhatikan," ujarnya saat ditemui di kantornya, di Kota Cilegon, Senin (18/3/2024).

Sesuai saran dari kementrian kesehatan, kata dia, agar kondisi tubuh tetap seimbang, tidak boleh lepas dari takaran gula, garam dan lemak selama sehari semalam.

Apalagi makanan takjil bermacam-macam, ada yang memiliki cita rasa manis, gurih dan berat.

 

 

"Kalau memang kita ingin menjaga keseimbangan dan tetap lancar menjalankan ibadah puasa sampai akhir," katanya.

"Yang perlu diingat sehari semalam itu, maksimal gula ngga boleh lebih dari 4 sendok makan, garam tidak boleh lebih dari 2 sendok teh, minyak tidak boleh lebih dari 5 sendok makan," sambungnya.

Meski diakui Dokter Rully, secara tuntunan agama, disunahkan untuk makan, makanan yang manis.

Namun, kata dia, masyarakat harus melihat kondisi tubuhnya masing-masing.

Karena tidak semua kondisi tubuh manusia sehat, ada juga yang sudah memiliki sakit tertentu seperti kencing manis atau diabetes.

"Untuk berbuka yang manis musti dikontrol kadar gula dari setiap individu, kalau sudah tinggi kadar gulanya harus bisa mengukur," ucapnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved