Pilgub Banten
Maju Pilgub Banten 2024, Dimyati Natakusumah Sebut 2 Nama Jadi Lawan Paling Berat dan Alasannya
Pria yang dikenal dengan sapaan Mr Dim ini mengaku sudah direstui keluarga, guru, ulama, dan penguasa.
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Achmad Dimyati Natakusumah 1.000 persen maju dalam Pilgub Banten 2024.
Pria yang dikenal dengan sapaan Mr Dim ini mengaku sudah direstui keluarga, guru, ulama, dan penguasa.
Untuk itu, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Banten ini sudah mengunjungi sejumlah partai, yaitu PDI Perjuangan, NasDem, PKB, PAN, dan PSI.
Baca juga: Ini Visi-Misi 2 Perempuan Cantik yang Maju Pilgub Banten 2024, Diungkapkan ke NasDem di Hotel
"Saya sangat optimistis maju. Sudah tiga kali maju tapi tidak boleh terus. Ini yang keempat dan sudah direstui semuanya," katanya saat Bincang Santai di kantor TribunBanten.com, Kamis (9/5/2024).
Saat pertama maju, Mr Dim mengaku tidak direstui ulama, kemudian yang kedua tidak direstui keluarga, dan yang ketiga tidak direstui sahabatnya.
Padahal, yang ketiga kalinya itu Mr Dim sudah mendaftarkan diri dan tinggal menunggu penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadi calon gubernur Banten.
"Saya menghormati sahabat saya karena lebih top dan hebat dari saya. Sekarang sudah mendapat restu semuanya karena mungkin dianggap waktunya," ucap anggota Komisi III DPR RI ini.
Suami Bupati Pandeglang, Irna Narulita, ini memiliki visi menjadikan Banten modern dan sejahtera.
Adapun misinya adalah bagaimana anak-anak di Banten cerdas, pintar, serta angka indeks pembangunan manusia (IPM) meningkat.
Untuk itu, Mr Dim mengaku bercita-cita akan menggratiskan sekolah mulai tingkat SD hingga S3.
Menurut dia, saat ini biaya pendidikan sangat mahal.
Baca juga: Sah, Pilgub Banten 2024 Tanpa Calon Perseorangan
"Kalau pakai uang Mr Dim ya tidak cukup. Anak-anak harus sekolah supaya cerdas dan berguna untuk Banten ke depan," katanya.
Dia mengaku sudah menghitung biaya untuk menggratiskan anak-anak Banten gratis sekolah mulai SD hingga S3, yaitu sekitar Rp 1 triliun.
Seluruh kampus yang ada di Banten akan diajak untuk bekerja sama dalam mencetak sumber daya manusia.
Selain pendidikan, Mr Dim mengaku fokus di kesehatan dan infrastruktur pedesaan.
"Yang nomor satu pendidikan, nomor dua pendidikan, dan yang ketiga pendidikan. Baru kesehatan. Men sana in corpore sano. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat," ucapnya.
Baca juga: Maju Pilgub Banten 2024, Ratu Ageng Rekawati Ingin Buat Banten Lebih Bahagia, Bagaimana Caranya?
Mr Dim menjanjikan siapa pun warga Banten yang sakit, terutama yang tidak mampu, harus mendapatkan pelayanan kesehatan gratis, tapi tetap fasilitas kelas 3.
"Mau dia peserta atau non-peserta BPJS Kesehatan. Itu programnya. Kemudian infrastruktur pedesaan. Kalau saya jadi gubernur, Kabupaten Pandeglang saya bikin seperti Solo, jalannya bagus," katanya.
Tak hanya Pandeglang, jalan-jalan yang menjadi prioritas perbaikan Mr Dim adalah Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang.
Bagaimana jika Mr Dim terpilih kemudian janji-janjinya tidak direalisasikan?
"Turunkan Mr Dim. Saya sudah ngomong di TribunBanten.com, nih. Baru ngomong di sini, belum di tempat lain. Ada rekam jejaknya. Apa yang saya sampaikan dari hati paling dalam," ujarnya.
Lawan Terberat
Mr Dim mengaku lawan terberat pada Pilgub Banten 2024 adalah Wahidin Halim dan Airin Rachmi Diany.
Dia menilai Wahidin Halim menjadi lawan terberat karena merupakan gubernur inkamben dan bagus.
Adapun Airin dianggap sebagai lawan berat karena sebagai politikus Golkar, partai politik yang sudah ada terlebih dahulu dibandingkan lainnya.
Ada kemungkinan untuk berpasangan, baik dengan WH maupun Airin?
Baca juga: Dimyati Nilai APBD Banten Cukup untuk Gratiskan Biaya Pendidikan dari SD hingga S3
"Kalau mereka mau jadi wakil saya. Tapi ya di Banten, PKS itu 13 kursi dan Golkar 14 kursi. Itu yang jadi persoalan. Saya punya visi-misi, kalau jadi nomor dua, kalau ditagih, bagaimana?" ucapnya.
Mr Dim mengaku sebenarnya ada orang yang dibidik untuk menjadi wakilnya pada Pilgub Banten 2024.
Namun, menurut dia, semuanya masih wait and see dan diserahkan kepada koalisi partai politik.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.