Sosok Prajogo Pangestu Pemilik Chandra Asri, Pernah Jadi Sopir Angkot Kini Hartanya Rp 1.000 Triliun

pria berusia 80 tahun itu menempati posisi pertama dengan kekayaan 71,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.134 triliun

Istimewa
Pengusaha Prajogo Pangestu. 

Melansir Tribunnews.com, sebelum terjun ke dunia bisnis, Prajogo Pangestu dulunya bekerja sebagai sopir angkot.

Prajogo hanya mampu menyelesaikan sekolah hingga tingkat menengah karena keluarganya hidup pas-pasan.

Mengutip Forbes, kariernya sebagai pengusaha bermula saat ia bergabung dengan perusahaan jual beli kayu, Djajanti Timber Group, milik orang Malaysia, pada akhir 1960-an.

Baca juga: Daftar Harta 5 Sosok Bakal Calon Wali Kota Serang di Pilkada 2024, Terungkap Tokoh Terkaya di LHKPN

Prajogo kemudian dipercaya menjadi general manager Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur pada 1976.

Setahun berkarier, Prajogo memutuskan untuk keluar dan memulai bisnisnya dengan membeli CV Pacific Lumber Coy.

Perusahaan itu lantas diganti namanya menjadi Barito Pacific Timber.

Prajogo kembali mengubah nama Barito Pacific TImber menjadi Barito Pacific pada 1993, setelah melakukan diversifikasi ke lini bisnis lain.

Sejak saat itu, bisnis Prajogo merambah ke berbagai bidang.

Pada 2007, Prajogo mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia, Chandra Asri.

Baca juga: Adu Harta Enam Tokoh yang Masuk Bursa Pilgub Banten 2024, Siapa Terkaya dan Termiskin?

Empat tahun kemudian, ia menyelesaikan merger dengan Tri Polyta Indonesia untuk menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Lalu, pada 2021, Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri.

Sebagian besar harta Prajogo berasal dari meroketnya nilai kepemilikan sahamnya di perusahaan produsen energi panas bumi, Barito Renewable Energy - yang juga milik Prajogo.

Saham perusahaan tersebut telah meningkat lima kali lipat sejak didaftarkan ke BEI pada Oktober 2023, dengan lonjakan 25 persen tercatat dalam satu hari pada pekan lalu.

Barito Renewable merupakan induk perusahaan Star Energy Geothermal Group, produsen panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 886 megawatt.

Star Energy mengoperasikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi yang terletak di Jawa Barat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved