Cara Aman dan Sehat Mengonsumsi Daging Kurban, Ini Efek Jangka Panjang Jika Makan Berlebihan

Cara sehat dan aman makan daging kurban saat Idul Adha, ini tips agar terhindar dari risiko darah tinggi dan penyakit kolesterol.

Editor: Vega Dhini
Sajiansedap.grid.id
Ilustrasi sate kambing olahan khas Idul Adha. Simak tips aman dan sehat mengonsumsi daging kurban berikut ini. 

TRIBUNBANTEN.COM - Simak tips aman dan sehat mengonsumsi daging kurban berikut ini.

Saat perayaan Idul Adha, konsumsi daging semakin meningkat.

Kambing dan sapi adalah jenis hewan yang biasa disembelih untuk kurban.

Ilustrasi Daging sapi
Ilustrasi Daging sapi (Instagram.com/@francismeats)

Daging kurban biasa diolah menjadi berbagai menu masakan seperti sate, gulai, rendang hingga sup daging.

Mengonsumsi daging kurban bagi sebagian masyarakat merupakan masalah tersendiri karena dikaitkan dengan penyakit darah tinggi dan kolesterol.

Benarkah daging kurban bisa memicu darah tinggi dan kolesterol?

Mengutip sehatnegeriku.kemkes.go.id, kandungan gizi daging Kambing dan Sapi (per 100 gram) terkandung 0,0 gram karbohidrat, lemak sebanyak 18,0 gram, protein 24,9 gram, dan 268,9 kalori.

Baca juga: Kumpulan Resep Sate Kambing Paling Mudah Dibuat, Bahan-bahan Bumbunya Sederhana

Protein dalam daging tersebut berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, memproduksi hormon, enzim, dan zat kimia lain dalam tubuh, membentuk otot, tulang, kulit, dan darah, serta sumber tenaga (menghasilkan 4 kalori per 1 gram lemak).

Lemak pun berfungsi membantu penyerapan vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K) dan mineral, sumber energi (menghasilkan 9 kalori per 1 gram lemak), dan menunjang fungsi otak.

Namun demikian, mengonsumsi daging kambing dan sapi secara berlebihan akan berefek langsung, seperti merasa pusing dan mual.

Sedangkan jika mengonsumsi dalam jangka panjang secara berlebihan, beberapa penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat bisa terjadi dan dapat juga menyebabkan kegemukan.

Agar efek buruk dari daging kurban tidak dirasakan, sebaiknya tidak mengonsumsi secara berlebihan.

Cara memasak daging kurban pun perlu diperhatikan.

Sebaiknya, daging dimasak secara matang sempurna.

Sementara itu, menggoreng daging bisa menambah kadar lemak dari minyak goreng.

Sedangkan membakar daging akan berisiko menambah zat karsinogenik penyebab kanker.

Jadi, sebaiknya daging dimasak dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar seimbang.

Melansir rsprespira.jogjaprov.go.id, ada beberapa tips terkait cara pengolahan daging kurban, antara lain:

- Pilih daging daging segar, dagingnya berwarna merah segar dan kenyal, daging tidak berlendir dan lembek, tidak berbau busuk,

- Sebelum dimasak, cucilah daging hingga bersih,

- Masak daging sampai matang sempurna. Hindari memasak daging setengah matang, karena dikhawatirkan bila masih setengah matang masih terdapat bakteri ataupun virus yang menempel pada daging.

- Sebaiknya memasak daging dengan cara direbus dan dikonsumsi bersama dengan sayur dan buah agar seimbang. Pilih karbohidrat yang berserat tinggi,

- Pilih area daging yang kurang berlemak. Sengkel, misalnya. Hindari area perut apalagi jeroan, 

- Jika masak dengan santan, usahakan sekali masak sekali dimakan habis. Jangan dihangatkan apalagi dimasak kembali;

- Makan daging kambing atau sapi jangan berlebihan dalam waktu singkat;

- Usahakan jangan makan daging selambat-lambatnya 2 jam sebelum tidur;

- Kurangi makan berlemak lain seperti konsumsi coklat dan keju selama sedang mengonsumsi banyak makan daging;

- Sebaiknya sehabis makan dengan daging kambing atau sapi tidak mengkonsumsi minuman berkalori tinggi seperti teh manis atau sirup;

- Batasi penggunaan garam dan gula;

- Minum yang cukup 8-10 gelas sehari untuk mencegah sembelit;

- Tetap melakukan olah raga ringan selama masa hari raya Idul Adha.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved