Pilgub Banten

Sah! Demokrat Usung Andra Soni-Dimyati di Pilkada Banten 2024, AHY: Keduanya Saling Melengkapi

Partai Demokrat resmi mendukung pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten pada Pilkada 2024.

Editor: Ahmad Haris
Kolase Tribun Banten/Tribunnews/Instagram
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat menyerahkan surat rekomendasi untuk Andra Soni-Dimyati Natakusumah maju di Pilkada Banten, di Kantor DPP Partai Demokrat, Jumat (19/7/2024). 

PPP

Baca juga: Profil Airin Rachmi Diany, Si Cantik Mantan Putri Indonesia yang Jadi Bacagub Banten 2024

Profil Andra Soni

Andra Soni lahir di desa terpencil yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota di Provinsi Sumatera Barat pada tahun 1976.

Andra merupakan anak dari seorang petani, yang hidup dengan kesederhanaan melawan kerasnya dunia agar tetap bisa bertahan hidup.

Jenjang pendidikan Andra Soni tidaklah mudah ia lalui, untuk dapat bersekolah, ia harus berpindah-pindah akibat dirinya harus mengikuti keluarga angkatnya pada saat itu.

Andra pada saat itu tinggal bersama Muhidin Wiranatakusuma, yang di mana beliau merupakan anak dari Raden Aryadi Wiranatakusuma V, mantan seorang Menteri Dalam Negeri RI pertama pada saat itu.

"Saya merasa sangat beruntung, karena saya pernah tinggal dalam satu keluarga orang Sunda pada saat itu dan dibiayai bersekolah," ujarnya saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Banten, Selasa (3/11/2020).

Andra pun berhasil menyelesaikan Sekolah SMA nya pada saat itu di tahun 1995, dan setelah berhasil menyelesaikan sekolahnya, ia pun berpamitan dengan orangtua angkatnya untuk melanjutkan perjalanan hidupnya.

Pasca berpamitan dengan orangtua angkatnya, ia pun mulai bekerja serabutan dengan menjadi buruh bangunan pada tahun 1996.

Ia pun tidak melanjutkan sekolah selanjutnya, lantaran memiliki keterbatasan biaya.

Sedikit demi sedikit, ia pun berhasil memperoleh uang dan mendapatkan bantuan dari sang kakak untuk melanjutkan sekolahnya di STIE Bakti Pembangunan mengambil jurusan manajemen perusahaan untuk D3.

Ia pun menyelesaikan kuliahnya selama lima tahun, tidak seperti mahasiswa umumnya yang hanya tiga tahun.

Hal tersebut lantaran pada saat itu, selain membiayai kuliah secara mandiri, terjadi krisis moneter dan kerusuhan pada tahun 1997-1998.

"Sehingga saya harus cuti kuliah dan bertahan dalam pekerjaan saya pada saat itu yakni ekspedisi yang dimana saya sebagai tukang antar surat di PT Traspapindo Abadi Sejahtera," tegasnya.

Pasca itu, dirinya mulai kembali bekerja sebagai sales, kemudian marketing, dan terakhir didalam perusahaan tersebut dirinya menjadi marketing manager.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved