BKKBN Luncurkan Population Clock di Banten, Memuat Data Penduduk, Kelahiran, dan Kematian
Population Clock memberikan pandangan yang dinamis tentang pertumbuhan populasi di Indonesia.
Penulis: Ade Feri | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Untuk itu, data inklusif yang akurat dan dapat diandalkan sangat penting dan harus digunakan sebagai alat demi meningkatkan kemajuan bagi semua orang, termasuk komunitas yang terpinggirkan.
Adapun Pekan Pelayanan 100.000 Akseptor KB Pasca Persalinan Nasional bakal digelar pada 29 Juli 2024 hingga 5 Agustus 2024.
"Target pelayanan akseptor KB Pasca-Persalinan adalah sebanyak 100.000 akseptor di seluruh provinsi," katanya.
Baca juga: BKKBN Sebut Banyak Remaja di Banten Terjerumus Narkoba, Seks Bebas dan Pernikahan Dini
Pj Gubernur Banten Al Muktabar menyambut baik dan mengapresiasi peluncuran aplikasi Population Clock yang menyajikan data secara real time terkait angka kematian dan kelahiran di Banten.
"Kami sampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan BKKBN kepada Provinsi Banten untuk menyelenggarakan kegiatan ini," ujarnya.
Menurut Al Muktabar, data penduduk merupakan basis pembangunan sehingga jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi permasalahan.
Terdapat tiga hal yang menjadi masalah dalam hal kependudukan, yaitu bagaimana lahir, meninggal dunia, dan mutasi antar-penduduk.
Al Muktabar optimistis seluruh elemen pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, telah dan akan terus berusaha menyelesaikan persoalan kependudukan tersebut.
Baca juga: Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Sasar 1,5 Juta Akseptor via Kolaborasi Pelayanan
“Kami telah menyiapkan pembiayaan dan agenda kerja pembangunan bersama wali kota dan bupati, yang basisnya adalah kependudukan," katanya.
Provinsi Banten menjadi lokasi peringatan Hari Kependudukan Nasional ini karena keunggulannya sebagai wilayah penyangga Jakarta.
Menurut Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN, Faharudin, Banten menawarkan perpaduan unik antara wilayah perkotaan dan pedesaan yang memungkinkan penyusunan data inklusif mencakup berbagai aspek serta kebutuhan.
“Dengan keanekaragaman demografis serta komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif, Banten menjadi contoh praktik baik yang diharapkan dapat diadopsi daerah lain,” ucapnya.
Rangkaian HKD meliputi peninjauan layanan KB Pasca-Persalinan on the spot dengan mobil layanan keluarga, mobil cinta keluarga peduli stunting, satya gatra mobile, serta pameran UPPKA.
Selain itu, juga ada penandatanganan MoU antara BKKBN dan Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (Aipkind).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.